Menu

Minyak Mentah Dibuka Menguat Seiring Pemangkasan Sumur AS

M Septian

Minyak dunia menguat saat pembukaan bursa pekan ini mengikuti laporan berkurangnya sumur minyak yang beroperasi aktif di AS selama enam minggu beruntun. Sementara itu para trader juga menanti data perdagangan China setelah pekan lalu libur untuk merayakan Golden Week.

Minyak dunia menguat saat pembukaan bursa pekan ini mengikuti laporan berkurangnya sumur minyak yang beroperasi aktif di AS selama enam minggu beruntun. Sementara itu para trader juga menanti data perdagangan China setelah pekan lalu libur untuk merayakan Golden Week.

Pada pekan hingga 9 Okrober lalu, menurut laporan Baker Hughes, perusahaan-perusahaan pengeboran AS telah menonaktifkan sembilan sumur minyak, hingga hanya menyisakan 605. Total 61 sumur minyak telah tidak beroperasi selama lima minggu sebelumnya. "Berlanjutnya penutupan sumur minyak (yang beroperasi aktif) menyokong kenaikan harga minyak WTI (West Texas Intermediate) namun fokus utama adalah pada akan dirilisnya data perdagangan China, yang akan mengindikasikan apakah rendahnya harga menjaga permintaan impor tetap tinggi," demikian pernyataan ANZ Bank sebagaimana dikutip dari CNBC.

Minyak mentah Amerika Serikat WTI diperdagangkan pada 49.79 Dolar AS per barel atau naik 16 sen dari penutupan pekan lalu. Sementara kontrak berjangka minyak internasional Brent juga meningkat 11 sen menjadi USD 52.76 per barel. Penguatan harga minyak juga terdukung oleh lemahnya Dolar AS, karena impor yang dilakukan oleh negara yang menggunakan mata uang lain akan menjadi lebih murah. Greenback sempat menyentuh nilai terendah tiga minggunya terhadap Euro setelah dilaporkannya notulen rapat Bank Sentral AS yang menunjukkan mereka tidak terlalu terburu-buru meningkatkan suku bunga.

Laporan Perdagangan China Yang Masih Dinanti

Data dari China sepertinya masih akan menunjukkan pelemahan lebih lanjut pada negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, dimulai dengan laporan ekspor impor yang akan dikeluarkan Selasa besok. Sebelumnya pasar China telah libur selama satu pekan dalam memperingati Golden Week, sehingga laporan tersebut sangat dinantikan sebagai pandangan mengenai kondisi ekonomi China dan pengaruhnya terhadap perekonomian dunia.

Beberapa investor mengkhawatirkan resiko pada jebloknya perekonomian yang bisa membahayakan proyeksi internasional yang sedang rapuh. Meskipun demikian, sebagian besar analis memperkirakan berkurangnya perlambatan, dengan prediksi bahwa sejumlah tindakan pemerintah sebelumnya akan berpengaruh secara bertahap.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE