Menu

Minyak Mentah Menyusut Ikuti Lambatnya GDP AS

M Septian

Di hari terakhir pekan ini (30/10), minyak juga menyusut mengikuti GDP AS yang sedang lambat. Keadaan tersebut menambah kekhawatiran akan melemahnya permintaan minyak global saat suplai minyak melimpah.

Di hari terakhir pekan ini (30/10), minyak menyusut mengikuti GDP AS yang sedang melambat. Keadaan tersebut menambah kekhawatiran akan melemahnya permintaan minyak global saat suplai minyak melimpah.

GDP AS melambatkan lajunya pada kuartal ketiga tahun ini, terpengaruh oleh belanja konsumen yang hanya meningkat 3.2 persen dari 3.6 persen bulan sebelumnya. Sementara itu, pending home sales AS dirilis menurun 2.3 persen. Data pertumbuhan ekonomi AS dan lemahnya sektor properti telah melemahkan reaksi positif pasar energi pada laporan persediaan minyak yang lebih rendah dari prediksi kemarin.

Minyak WTI (West Texas Intermediate) terpuruk 17 sen menuju USD 45.89 per barel dan kini diperdagangkan mendatar setelah sempat menguat 12 sen kemarin. Pekan ini harga minyak AS sedang mengarah pada peningkatan 2.9 persen. Sementara tolok ukur harga minyak internasional Brent hanya melemah 9 sen menjadi USD 48.71 per barel, sesudah mengakhiri sesi kemarin dengan penurunan 20 sen.

Trading minyak hari ini tampaknya akan lesu hingga perdagangan pekan ini berakhir, sebelum Indeks PMI China dirilis pekan depan. "Permintaan dari China merupakan sinyal utama untuk pasar energi saat ini. Dengan data PMI manufaktur yang akan dirilis hari Senin nanti," menurut pendapat Michael McCarthy, pimpinan strategi CMC Markets dilansir dari CNBC.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE