Menu

Minyak Merambat Naik Setelah Melalui Kondisi Volatilitas Tinggi

M Septian

Pagi ini (5/1), harga minyak merambat naik pada kisaran 37 Dolar AS, setelah malam tadi mengalami kondisi pasar yang sangat volatile. Malam nanti, kelompok industri di AS akan melaporkan jumlah persediaan minyak mentah.

Pagi ini (5/1), harga minyak merambat naik pada kisaran 37 Dolar AS, setelah malam tadi mengalami kondisi pasar yang sangat volatile. Malam nanti, kelompok industri di AS akan melaporkan jumlah persediaan minyak mentah.

Di bursa NYMEX, minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Februari hanya sedikit menguat 0.79 persen ke USD 37.05 per barel. Sementara kontrak berjangka Brent tercatat pada kisaran 37.54 Dolar AS per barel atau menanjak 0.86 persen. Sempat menguat tajam, tadi malam minyak berjangka ditutup melemah menandakan kondisi trading yang sangat volatile.

Kemarin, minyak berjangka menyentuh level intraday tinggi, setelah Sudan, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain mengikuti langkah Saudi Arabia, memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Namun kemudian harga minyak berjangka merosot tajam akibat pasar saham global melemah dan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi di China.

Survey preliminary yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan cadangan minyak mentah di Amerika Serikat akan berkurang, sementara bahan bakar distilasi dan gasoline cenderung meningkat, jelang rilis data dari grup industri American Petrolium Institute. Menurut laporan market intelligence Genscape, persediaan minyak di Cushing, Oklahoma bertambah lebih dari 480ribu barel pada pekan hingga 1 Januari 2016.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE