Menu

Minyak Naik Pamor Setelah Temu Produsen Minggu Lalu

A Muttaqiena

Harga minyak meningkat pada perdagangan hari Senin pagi ini. Optimisme pasar membaik seusai rapat negara-negara produsen minyak yang sepakat memangkas produksi.

Seputarforex.com - Harga minyak bumi meningkat pada perdagangan hari Senin pagi ini (23/1). Optimisme pasar membaik seusai rapat negara-negara produsen minyak yang sepakat memangkas produksi. Pada pertemuan yang dihelat akhir pekan lalu itu, pelaksanaan kesepakatan dinyatakan sukses.

 

 

Sudah Berdampak Di Pasar Spot

Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), minyak mentah AS untuk pengiriman bulan Maret naik 0.21% ke harga $53.30 per barel. Di ICE Futures Exchange London, kutipan harga minyak mentah Brent pun naik 0.18% ke %55.55.

Pasca rapat komite pemantau kesepakatan pemangkasan produksi, Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, mengatakan pada wartawan, "Kesepakatannya sukses... Semua negara mentaati kesepakatan... Hasilnya di atas ekspektasi."

Dua negara anggota OPEC, Nigeria dan Libya, yang masing-masing tengah mengalami kemerosotan produksi akibat konflik dalam negeri, dikecualikan dari kesepakatan tersebut. Namun, Arab Saudi bersedia menanggung porsi pengurangan produksi terbesar.

"Kerajaan (Arab Saudi) telah mengambil inisiatif dan negara-negara lain ikut ambil bagian dalam aksi yang sangat signifikan (ini)," ujar Menteri Energi Saudi, Khalid Al-Falih, "Meski permintaan biasanya lebih rendah di kuartal pertama pada musim dingin, aksi yang diambil oleh Kerajaan kami dan banyak negara lain telah berdampak pada pasar secara nyata dan kami telah melihat dampaknya di harga (minyak) spot."

 

Masih Ada Ancaman Kenaikan Produksi Shale AS

Harga minyak berjangka melonjak pada hari Jumat, dipicu pidato Menteri Energi Saudi, Khalid Al-Falih, pada World Economic Forum di Davos. Ia mengatakan bahwa dari 1.8 juta bph yang dijanjikan akan dipangkas, sudah 1.5 juta bph dilaksanakan. Akan tetapi, reli minyak kemudian terhenti setelah muncul laporan melonjaknya jumlah oil drilling rigs di Amerika Serikat.

Menurut Baker Hughes, jumlah oil drilling rigs meningkat 29 buah pekan lalu ke angka total 551. Ini merupakan peningkatan pekanan terbesar sejak Juni 2016, dengan total keseluruhan tertinggi dalam 14 bulan. Data tersebut memperkuat kekhawatiran akan pulihnya produksi Shale AS yang bisa mengobrak-abrik rencana negara-negara produsen minyak lain untuk menyeimbangkan kembali pasar.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE