Menu

Minyak Rebound Akibat Menurunnya Aktivitas Pengilangan

M Septian

Penurunan harga minyak sejak awal pekan hingga semalam tadi telah memberikan kesempatan pada aksi beli. Meskipun cadangan minyak mentah AS masih mengalami oversupply, produksi gasoline dan hasil distilasi lainnya turun melebihi prediksi.

Minyak mengalami rebound pada awal perdagangan Asia hari Jumat (16/10) ini. Penurunan harga minyak sejak awal pekan hingga semalam tadi telah memberikan kesempatan pada aksi beli. Meskipun cadangan minyak mentah AS masih mengalami oversupply, produksi gasoline dan hasil distilasi lainnya turun melebihi prediksi.

Di bursa NYMEX, minyak WTI pengiriman Desember melonjak 1.19 persen menjadi 46.93 Dolar AS per barel. Tadi malam, minyak mentah AS ini jatuh pada level terendah seminggunya akibat bertambah besarnya jumlah persediaan minyak pekan lalu yang memperburuk kelebihan pasokan di pasar minyak global. Sementara minyak Brent pengiriman Desember berayun antara USD 48.70 hingga USD 49.84 sebelum ditutup pada 49.74 Dolar AS per barel atau naik 0.10 persen.

Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat melaporkan cadangan minyak pada pekan hingga 9 Oktober lalu bertambah 7.6 juta menjadi 468.6 juta barel, melebihi prediksi kenaikan 2.8 juta barel. Peningkatan ini telah diprediksi oleh para analis setelah sehari sebelumnya American Petroleum Institute merilis kenaikan 9.3 juta barel. Kenaikan tajam pada cadangan minyak AS disebabkan oleh lemahnya permintaan akan gasoline.

Namun kali ini, kenaikan harga acuan minyak WTI dan Brent didorong oleh kabar berkurangnya aktivitas pengilangan. Aktivitas pengilangan pekan lalu turun tajam karena produksi bahan bakar distilasi berkurang 116,000 bph menuju 4,944,000 bph. Akibatnya, kilang yang beroperasi hanya 86 persen dari total kapasitas operasi mereka selama seminggu. Sementara itu, produksi minyak menurun 76ribu barel per hari.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE