Menu

Minyak Sedikit Menguat Dari Aksi Take Profit Kemarin

M Septian

Minyak mentah merosot tajam hingga 5 persen akibat dari aksi ambil untung oleh para trader, hari ini kembali beranjang naik pada awal sesi Asia. OPEC juga melaporkan terus meningkatkan produksi minyak mereka meskipun suplai minyak masih melimpah.

Sebelumnya, harga minyak mentah merosot tajam hingga 5 persen akibat dari aksi ambil untung oleh para trader ketika harga mencapai level tertinggi 3 bulannya. Namun pada awal sesi Asia hari ini (13/10), minyak mentah kembali beranjak naik. Sementara itu, OPEC melaporkan terus meningkatnya produksi minyak mereka meskipun suplai minyak di pasar masih melimpah.

Di bursa NYMEX, minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November meningkat 44 sen pada 47.54 Dolar AS perbarel, setelah anjlok 5.06 persen ke USD 47.10 semalam tadi. Tolok ukur harga minyak internasional Brent meraih 58 sen menuju USD 50.44 per barel, sesudah sempat jatuh hingga USD 49.86 atau 5.11 persen. Pekan lalu, minyak mentah AS telah menguat mencapai level diatas 50 Dolar AS per barel sementara Brent juga terkerek hingga melebihi USD 54 per barel.

Pelemahan harga minyak semalam tadi terpengaruh oleh aksi take profit dari para trader dan diperkuat oleh reaksi mereka pada laporan bulanan OPEC. Data dari OPEC menunjukkan kartel minyak terbesar di dunia tersebut memompa minyak lebih dari 31.5 juta barel per hari di bulan September, atau dengan kata lain meningkat 110ribu bph dari bulan sebelumnya. Lonjakan ini seiring dengan proyeksi menguatnya permintaan tahun depan. Tahun 2016 nanti, OPEC memproyeksikan pertumbuhan permintaan minyak dunia meningkat menjadi 94.11 juta bph, naik dari estimasi sebelumnya sebesar 92.86 bph.

Laporan Dari Negara-Negara Anggota OPEC

Dalam laporan terpisah kemarin, menteri minyak Kuwait Ali al-Omair menyatakan tidak ada tanda-tanda bahwa OPEC akan mengubah strategi produksi mereka. Pernyataan dari Kuwait tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah muncul laporan bahwa Saudi Arabia dan Rusia bisa bertemu lagi untuk menyusun strategi dalam rangka menstabilkan harga minyak.

OPEC disinyalir masih akan terus memegang teguh strategi mereka untuk mempertahankan pangsa pasar, dengan terus meningkatkan produksi minyaknya. Namun demikian di Venezuela yang perekonomiannya telah hancur akibat rendahnya harga minyak, bulan ini akan meluncurkan strategi baru untuk menghidupkan kembali ekonomi mereka.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE