Menu

Minyak Terkoreksi Tiga Persen Akibat Aksi Ambil Untung

M Septian

Harga minyak terkoreksi lebih dari tiga persen pada pembukaan pasar Asia Selasa (01/09) ini, akibat dari aksi ambil untung dari lonjakan harga diatas delapan persen yang terjadi pada sesi sebelumnya.

Harga minyak terkoreksi lebih dari tiga persen pada pembukaan pasar Asia Selasa (01/09) ini, akibat dari aksi ambil untung dari lonjakan harga diatas delapan persen yang terjadi pada sesi sebelumnya.

Minyak Brent pengiriman Oktober turun 3.4 persen menjadi 52.30 Dolar AS per barel, setelah sempat mencapai USD 56.40 atau naik 8.2 persen dari sesi sebelumnya. Sementara di pasar NYMEX, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada USD 47.35 per barel atau melemah 3.8 persen dari sebelumnya naik 8.8 persen dan menyentuh 51.33 Dolar AS per barel. WTI telah melonjak 27.5 persen dalam tiga hari terakhir, kenaikan terbesar tiga-harian dari Februari 2011 dan persentase lonjakan terbesar sejak Agustus 1990.

Lonjakan minyak tersebut dipicu oleh komentar Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang mengatakan bahwa mereka bersedia berbicara dengan produsen minyak lain (dari luar OPEC) untuk mencapai harga minyak yang wajar, setelah data produksi minyak AS oleh EIA direvisi lebih rendah. Revisi data EIA yang diterbitkan Senin (31/08) kemarin menunjukkan produksi domestik minyak AS mencapai puncaknya di atas 9.6 juta barel per hari di bulan April, tetapi kemudian anjlok lebih dari 300,000 barel/hari pada dua bulan berikutnya.

Investor menunggu data penting dari China dan Amerika Serikat untuk memberi sinyal terhadap pergerakan harga lebih lanjut. Rilis Final PMI Caixin China untuk bulan Agustus turun menjadi 47.3, penurunan paling tajam sejak 2009. Sementara laporan Penjualan Kendaraan dan Manufaktur bersamaan dengan data cadangan minyak AS dari API masih dinantikan. Menurut jajak pendapat Reuters pada para analis di hari Senin, pekan lalu cadangan minyak mentah komersial AS diperkirakan telah berkurang 1.5 juta barel ke 449.3 juta barel.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE