Menu

Minyak Terus Naik Setelah Rilis Data Cadangan AS

M Septian

Minyak dunia meneruskan penguatan harganya pada pembukaan pasar Asia hari Rabu (15/09), setelah rilis data stok minyak AS menurun. Diwarnai oleh peringatan dari Irak yang mungkin akan mengurangi pengeluaran untuk ladang minyak baru.

Minyak dunia meneruskan penguatan harganya pada pembukaan pasar Asia hari Rabu (16/09), setelah rilis data stok minyak AS menurun. Juga diwarnai oleh peringatan dari Irak bahwa negara produsen minyak OPEC tersebut mungkin akan mengurangi pengeluaran untuk ladang minyak baru.

Minyak mentah Amerika Serikat (WTI) melonjak setelah grup industri America Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan jumlah cadangan minyak 3.1 juta barel untuk pekan lalu dari kenaikan 2.1 juta barel pekan sebelumnya dan turun jauh melebihi perkiraan analis. Kenaikan harga bensin AS juga mendukung peningkatan WTI 42 sen ke 45.01 Dolar AS per barel. Sedangkan minyak Brent diperdagangkan naik 18 sen menuju USD 47.93 per barel. Secara umum, minyak masih meneruskan penguatan dari aksi profit taking oleh para trader kemarin.

Sementara di luar AS, kontrak berjangka minyak mentah internasional juga naik di tengah laporan bahwa Irak telah memberi tahu perusahaan luar negeri yang membangun ladang minyak di selatan negara itu bahwa mereka mungkin akan mengurangi pengeluaran tahun depan karena tidak memiliki cukup uang untuk membayar akibat jatuhnya harga minyak.

Meski ada potensi pemangkasan belanja minyak Irak, para analis berpendapat bahwa hal tersebut tidak segera berpengaruh pada produksi minyak negara dengan output terbesar kedua di OPEC tersebut. "Pemerintah Irak telah meminta kepada perusahaan minyaknya untuk mengurangi anggaran belanja di tahun 2016, karena rendahnya harga minyak dan jatuhnya pendapatan pemerintah Irak. Meskipun pengurangan anggaran tersebut tak akan langsung berpengaruh pada produksi minyak tahun ini, maka kemungkinan tidak mendorong harga minyak secara langsung," menurut bank ANZ dikutip dari CNBC.

Pasar minyak dunia masih akan menaruh perhatian pada kebijakan dari Bank Sentral AS dua hari kedepan mengenai pilihannya untuk menaikkan suku bunga atau tidak. Penetapan suku bunga yang lebih tinggi akan membuat trader menarik dananya dari komoditas sekaligus menaikkan Dolar AS. Hal ini dipandang sebagai sinyal bearish untuk minyak karena membuat bahan bakar menjadi lebih mahal bagi importir yang menggunakan mata uang lain, mengingat minyak mentah diperdagangkan dalam Dolar AS.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE