Menu

Monex Group Akuisisi Coincheck Pasca Insiden Hacking

Yodik Prastya

Monex Group mengakuisisi Coincheck, bursa kripto yang menjadi korban dalam insiden hack penyebab kerugian senilai 7.1 triliuan Rupiah.

Coincheck Exchange, salah satu bursa kripto di Jepang yang mengalami insiden hacking di awal tahun 2018 lalu, akan diakuisisi oleh Monex Group. Perusahaan pialang yang berbasis di Jepang itu berniat menghidupkan Coincheck kembali, setelah bursa tersebut menderita kerugian sebesar 7.1 triliun Rupiah akibat ulah hacker.

 

Coincheck telah resmi menjadi anak perusahaan milik Monex Group pada tanggal 16 April 2018, melalui proses akuisisi yang bernilai 3.6 miliar yen ($33.5 juta). Monex sendiri sebagai pengakuisisi adalah salah satu perusahaan pialang online besar di Jepang yang mampu bersaing dengan SBI Securities, Rakuten Securities, Matsui Securities, dan Kabu[dot]com.

Dalam konferensi pers pada hari Jumat (13 April), Monex melaporkan rincian keuangan Coincheck untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret kemarin. Dengan total pendapatan kotor sebesar 980 juta yen ($9.13 juta), pendapatan bersih perusahaan tersebut bernilai sekitar 719 juta yen ($6.7 juta) setelah dipotong biaya operasional. Selain itu, bursa kripto tersebut memiliki sekitar 1.7 juta pengguna dan 71 karyawan.

 

Tidak Ada Perubahan Pegawai, Nama, Dan Logo

CEO Monex Group, Oki Matsumoto mengatakan kepada karyawan Coincheck bahwa tidak akan ada perubahan personel. Monex akan tetap memberikan gaji dan tunjangan kepada para karyawan, serta tidak mengubah nama ataupun logo perusahaan. Dalam hal ini, Monex akan menekankan kontinuitas. Monex juga menegaskan bahwa FSA Jepang akan memberikan izin operasi baru untuk Coincheck dalam waktu dua bulan ke depan.

 

Pergantian Direksi

Otoritas Jasa Keuangan Jepang mengamanatkan kepada kedua eksekutif utama Coincheck, CEO Koichiro Wada dan COO Yusuke Otsuka, untuk mengundurkan diri dari Dewan Direksi Perusahaan.

Meskipun keduanya dicopot dari jabatan CEO dan COO, mereka tetap dijadikan sebagai pejabat eksekutif. Baik Wada maupun Otsuka masih berwenang untuk membuat keputusan manajemen sehari-hari. Untuk hal-hal penting lain, dewan direksi yang terdiri dari Staff Monex akan memegang kekuasaan pengambilan keputusan.

 

Terkendala Proses Ganti Rugi

Pada bulan Januari lalu, Coincheck diretas dan kehilangan 58 miliar yen ($541 juta) dalam bentuk koin kripto NEM. Untuk mengganti kerugian tersebut, perusahaan menggunakan kapitalnya sendiri. Namun karena pelanggan dibayar dalam Yen Jepang, beberapa dari mereka mengajukan tuntutan hukum agar bursa mengembalikan ganti rugi dalam bentuk NEM. Perlu dicatat bahwa Coincheck adalah perusahaan yang tidak terdaftar di FSA Jepang pada saat peretasan terjadi. Hal ini sebenarnya menambah risiko pada proses akuisisi yang dilakukan Monex Group.

Namun, Monex menjelaskan bahwa masalah risiko ganti rugi telah dibicarakan dengan kuasa hukum masing-masing. Proses ini digadang-gadang akan menghabiskan dana sebesar 1 miliar hingga 2 miliar yen ($18.6 juta).


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE