Menu

Notulen BoJ: Efek Pandemi Bisa Berlangsung Hingga Akhir 2021

Pandawa

Sebagian besar pembuat kebijakan BoJ mendesak bank sentral untuk kembali mengevaluasi kerangka kebijakan moneter yang sesuai dengan kondisi new normal.

Seputarforex - Pada hari Kamis (24/September), Bank of Japan (BoJ) merilis notulen pertemuan bulan Juli 2020 yang mengungkapkan kekhawatiran mayoritas pembuat kebijakan BoJ terhadap lonjakan kasus virus Corona. Pasalnya, eskalasi pandemi dinilai berpotensi menghambat pemulihan ekonomi dan memukul sektor bisnis investasi hingga akhir tahun mendatang.

Beberapa petinggi bank sentral juga mendesak perlunya evaluasi kerangka kebijakan moneter, termasuk menyiapkan skenario kebijakan moneter yang sesuai dengan kondisi new normal, dimana masyarakat harus berdampingan dengan pandemi jika seandainya virus Corona tidak kunjung hilang dalam waktu dekat.

Selama ini, BoJ berjuang untuk menaikkan tingkat inflasi yang sejak lama berkubang di level rendah. Merebaknya virus Corona semakin menekan bank sentral Jepang tersebut untuk melakukan restrukturisasi kerangka kebijakan. Namun hingga pertemuan bulan Juli lalu, belum tampak tanda-tanda terobosan yang dilakukan BoJ untuk menyelamatkan perekonomian di tengah pandemi.

 

Yen Lanjutkan Pelemahan Melawan Dolar

Rilis notulen rapat BoJ pagi ini sejatinya telah diantisipasi oleh pelaku pasar, sehingga tidak banyak mempengaruhi pergerakan Yen versus Dolar AS. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY berada di kisaran 105.38, menguat 0.03 persen secara harian. Secara garis besar, Dolar AS kokoh di level tertinggi satu pekan.


Di sisi lain, Yen menguat terhadap mata uang komoditas (AUD dan NZD) karena meningkatnya ekspektasi suku bunga negatif. Sementara itu, merebaknya sentimen risk-off dan penguatan Dolar AS membuat posisi Yen terhadap Euro dan Pound cenderung mendatar.

"Risiko sedang dilepas di mana-mana di tengah mencuatnya kembali kekhawatiran pelaku pasar terhadap bayangan kejatuhan ekonomi akibat virus Corona yang terus melonjak di Eropa… Ketidakpastian terkait stimulus ikut memicu aksi jual aset berisiko sejak awal pekan," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi FX di Daiwa Securities.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE