Menu

Notulen FOMC Datar-Datar Saja, Dolar AS Melemah

A Muttaqiena

Rilis notulen FOMC dini hari tadi tidak menawarkan opini baru sama sekali, sehingga reli yield obligasi AS dan USD semakin kehilangan momentum.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) tertahan pada rekor terendah dua pekan di bawah ambang 92.50-an dalam perdagangan hari ini (8/April). Rilis notulen FOMC dini hari tadi tidak menawarkan opini baru sama sekali, sehingga reli yield obligasi AS dan USD semakin kehilangan momentum. Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang mayor, kecuali euro yang memiliki outlook jauh lebih lemah .

Notulen FOMC mengisyaratkan bahwa para pejabat The Fed masih tetap sangat berhati-hati dalam menyikapi risiko pandemi COVID-19, meskipun data-data makroekonomi Amerika Serikat terakselerasi dengan cepat berkat peluncuran stimulus masif oleh Presiden AS Joe Biden. Sikap hati-hati ini dikhawatirkan bakal jadi bumerang bagi USD.

"Notulen The Fed tidak memberikan kejutan negatif bagi sentimen risiko, dengan Komite menegaskan tidak perlu tergesa-gesa mengetatkan kondisi moneter dan akan terus mendukung pemulihan (dengan suku bunga rendah -red)," kata Petr Krpata dari ING.

"Kami memperkirakan The Fed yang sangat akomodatif ini nantinya akan membebani USD saat kita memasuki musim panas - (karena) inflasi meningkat, tetapi tak ada tanda-tanda kenaikan suku bunga dalam waktu dekat akan mendorong bunga riil AS jangka pendek lebih jauh ke area negatif, dan ditambah dengan pemulihan ekonomi global (yang akan lebih tersinkronisasi pada paruh kedua tahun 2021), semestinya membebani USD."

Merespons rilis notulen FOMC, yield obligasi AS semakin melemah. Posisi yield obligasi US Treasury 10Y sekarang menduduki level 1.647%, setelah mundur sampai 1.695% pada hari Senin. Padahal, yield acuan ini baru mencetak rekor tertinggi lebih dari setahun di level 1.776% pada pekan lalu.

Di saat yang sama, bursa saham AS kembali naik daun. Beragam indeks Wall Street bertahan pada rentang tertinggi yang tercapai pada awal pekan. Penguatan ekuitas yang bertepatan dengan penurunan yield seperti ini biasanya menandakan pelemahan USD.

Osamu Takashima, Kepala Pakar Strategi Mata Uang Citigroup Global Markets Japan, mengatakan kepada Reuters, "Sentimen pasar saat ini risk-on lunak, dan dalam situasi seperti itu dolar akan melemah secara bertahap - tapi tanpa pergerakan besar."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE