Menu

Notulen FOMC: The Fed Akan Lanjutkan Rate Hike

N Sabila

Para pembuat kebijakan di bank sentral AS masih optimis akan kenaikan suku bunga secara gradual, meski dikritik habis-habisan oleh Presiden Trump.

Seputarforex.com - Notulen FOMC yang dirilis Kamis (18/Okt) dini hari tadi, mencatat bahwa mayoritas suara anggota rapat bank sentral AS yakin tingkat suku bunga The Fed akan terus dinaikkan, sampai perekonomian melambat karena kenaikan bunga pinjaman. Namun, notulen tidak merinci sampai pada level suku bunga berapa perekonomian diperkirakan bisa mulai melambat.

Risalah untuk rapat yang telah digelar pada tanggal 25-26 September tersebut menuliskan:

"Secara umum, para peserta rapat mengantisipasi lanjutan kenaikan suku bunga secara gradual, dalam rentang target yang ditentukan; (kenaikan suku bunga) akan konsisten dengan ekspansi ekonomi, kondisi penguatan pasar tenaga kerja, dan inflasi di dekat 2 persen dalam jangka menengah."

 

Level Suku Bunga Akan Mencapai 3%, Abaikan Kritik Trump

Disebutkan pula dalam notulen tersebut, bahwa akan ada periode ketika The Fed menerapkan kebijakan yang lebih dari sekedar menormalisasi suku bunga dengan langkah restriktif. Para pejabat The Fed pernah menyatakan bahwa level netral Fed Funds Rate untuk jangka panjang adalah 3 persen, terlepas dari apakah pertumbuhan meningkat atau melambat. Meski demikian, mereka sudah mempertimbangkan adanya ketidakpastian dalam menyusun estimasi tingkat suku bunga netral tersebut.

Proyeksi Rate yang dikumpulkan oleh notulen menunjukkan bahwa 11 dari 16 peserta rapat mengekspektasikan level suku bunga The Fed akan mencapai 3% atau lebih di akhir tahun 2021.

Sal Guatieri, ekonom senior BMO Capital Markets, menyimpulkan bahwa para pembuatan kebijakan di bank sentral AS sudah lebih berani untuk melanjutkan siklus pengetatan.

The Fed akan maju terus meski Presiden Donald Trump berkali-kali melayangkan kritik menentang kenaikan suku bunga. Ia bahkan sempat menuding kebijakan The Fed sebagai biang keladi jatuhnya pasar saham baru-baru ini. Yang terbaru, dalam wawancaranya dengan Fox Business Network Selasa (16/Okt) malam, Trump kembali mengkritik kebijakan The Fed. Ia bahkan menyebut The Fed sebagai ancaman terbesar bagi agenda ekonominya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE