Menu

Notulen Pertemuan RBA Suram, AUD/USD Melemah

Pandawa

Selain menegaskan bahwa petinggi bank sentral tetap wait and see, notulen RBA bulan Desember menyoroti pelemahan pasar tenaga kerja dan trend upah yang menghambat inflasi.

Pada hari Selasa (17/Desember), Bank Sentral Australia (RBA) merilis notulen pertemuan bulan Desember yang mencatat bahwa para pembuat kebijakan akan terus memantau kondisi perekonomian, terutama di sektor pasar tenaga kerja dan trend upah. Apabila kedua indikator fundamental ini terus bergerak melemah, maka RBA akan kembali mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter pada kuartal pertama 2020.

Perlu diketahui, RBA mempertahankan suku bunga acuan di level 0.75 persen pada rapat kebijakan bulan ini, karena Bank Sentral masih menunggu dampak pemangkasan suku bunga yang sudah di lakukan sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2019. Lebih jauh, petinggi RBA tetap khawatir terhadap lemahnya trend pertumbuhan upah yang berdampak pada kegagalan dalam mencapai target Inflasi. Namun, dewan Bank Sentral Australia tetap optimis jika pemulihan bertahap harga rumah dapat mendorong minat konsumen.

Dari sisi eksternal, notulen RBA mencatat bahwa risiko global masih berpotensi membayangi perekonomian Australia, menambah beban kondisi domestik yang sudah cukup terpukul saat ini. Kendati demikian, konsensus menyebut bahwa kesepakatan dagang parsial AS-China setidaknya akan memberikan dampak positif, meski sengketa perdagangan kedua negara adidaya tersebut sejatinya belum sepenuhnya selesai.

 

AUD/USD Melemah, Pasar Nantikan Data Ketenagakerjaan

Secara garis besar, pelaku pasar sudah mengantisipasi hasil notulen RBA bulan ini. Namun, kekhawatiran yang masih tampak terhadap faktor internal maupun eksternal membuat pasar tak terlalu bersemangat memborong Dolar Australia. Pada saat berita ditulis, pair AUD/USD berada di kisaran 0.6866, melemah 0.27 persen dari harga Open harian.

Meski Notulen RBA bisa dikatakan suram, sentimen damai dagang AS-China mampu menopang pergerakan Dolar Australia yang diuntungkan karena statusnya sebagai mata uang komoditas. Hal inilah yang membuat pelemahan Dolar Australia versus Dolar AS cenderung terbatas pada sesi perdagangan Asia pagi ini.

Fokus pelaku pasar selanjutnya tertuju pada rilis data Pekerjaan Australia yang dijadwalkan meluncur pada hari Kamis (19/Desember). Apabila rilis Employment Change kembali berada di bawah ekspektasi, maka Dolar Australia diprediksi akan melemah lebih lanjut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE