Menu

Notulen RBA Dovish, AUD/USD Turun Ke 0.7422

N Sabila

Notulen rapat RBA menegaskan bahwa kenaikan suku bunga masih belum diperlukan. Oleh sebab itu, AUD/USD turun dari level tingginya.

Seputarforex.com - Setelah sempat naik menyusul rilis notulen Reserve Bank of Australia (RBA), Dolar Australia turun memasuki sesi Eropa Selasa (17/Juli) sore ini. Notulen RBA yang menyinggung masalah dampak tingginya utang rumah tangga, menjadi alasan kenaikan Aussie yang tak bertahan lama.

 

 

RBA Khawatirkan Tingginya Utang Rumah Tangga

Pagi tadi, notulen RBA kembali menegaskan pentingnya menjaga tingkat suku bunga tak beranjak dari posisi rendah saat ini. Meskipun pertumbuhan upah dan infalsi dinilai cukup stabil, tetapi utang rumah tangga berada di rekor tinggi. RBA khawatir kenaikan suku bunga akan memperbesar dampak buruk pada penghasilan bersih masyarakat dengan utang tinggi.


"Notulen RBA dari rapat pada bulan Juli mengonfirmasi bahwa bank sentral tersebut masih jauh dari menaikkan suku bunga. Mereka juga mengkhawatirkan dampak perang dagang global, perlambatan ekonomi di China, dan tingginya level utang domestik di Australia sendiri," kata Paul Dales dari Capital Economics yang dikutip oleh Business Times.


Data pertumbuhan ekonomi China yang dirilis Senin kemarin memang menunjukkan adanya perlambatan di tengah eskalasi perdagangan dengan Amerika Serikat. "Jelas sudah bahwa notulen rapat RBA bulan Juli menjadi bukti lain bahwa bank sentral telah mulai mengkhawatirkan Outlook," sambung Dales.

Kesimpulannya, Notulen RBA yang dirilis hari ini merinci diskusi tentang tingginya utang rumah tangga dalam rapat pada bulan Juli lalu, dan menyimpulkan bahwa "neraca berjalan rumah tangga masih memerlukan pengawasan yang teliti dan seksama."

 

AUD/USD Turun Di Sesi Eropa

Saat berita ini ditulis, AUD/USD sudah turun dari 0.7434 dan diperdagangkan pada level 0.7426. Dolar Australia berada di atas 0.80 dolar AS pada awal tahun 2018, tapi sejauh ini sudah turun hingga 5 persen.

Penurunan Dolar Australia sebagian besar disebabkan oleh jauhnya perbedaan kebijakan moneter antara RBA dengan Bank Sentral AS (The Fed). Pengetatan kebijakan moneter nyata lebih tampak pada The Fed daripada RBA, sehingga Dolar AS menguat dan menjatuhkan mata uang mayor lain termasuk Dolar Australia.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE