Menu

Notulen RBA Ungkap Perdebatan Di Balik Kebijakan Rate Cut Terbaru

Brianika

Para petinggi RBA memang sepakat melakukan pemotongan suku bunga. Namun, ada perdebatan yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap efek suku bunga rendah.

Seputarforex.com - Notulen pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) yang dirilis Selasa (15/Oktober) pagi ini menunjukkan bahwa anggota dewan sepakat melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut jika dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pasca pertemuan awal Oktober lalu, RBA memang mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 poin ke 0.75%, yang menjadi rekor terendah sepanjang sejarah Australia. Alasan utamanya adalah untuk menekan angka pengangguran, menaikkan inflasi Australia, serta menggenjot pertumbuhan upah pegawai yang masih lemah.

"Anggota dewan mencatat bahwa (berdasarkan) perkiraan terbaru, pengangguran dan inflasi dalam beberapa tahun selanjutnya cenderung kurang memenuhi target bank," hasil catatan petinggi RBA.

 

Pemotongan Suku Bunga RBA Mendapat Tentangan

Sekalipun suku bunga bulan ini jadi dipotong, sempat terjadi perdebatan cukup sengit di antara para anggota pembuat kebijakan. Perselisihan ini disebabkan oleh kekhawatiran beberapa anggota mengenai dampak penurunan suku bunga sebelumnya, dan kebijakan pemotongan pajak pendapatan yang dinilai gagal memenuhi ekspektasi.

Mereka juga menyoroti efek samping dari keputusan Rate Cut yang berpotensi memicu kenaikan harga rumah dan gagal mendorong pertumbuhan ekonomi Australia. Harga rumah di Sydney dan Melbourne memang naik tajam setelah bank melakukan pemotongan suku bunga pada periode sebelumnya.

Selain itu, sebagian dewan RBA menyakini bahwa suku bunga rendah kurang memberikan efek jika dibandingkan dengan level suku bunga sebelumnya, yaitu 1.00%.

"Penilaian ini perlu ditinjau kembali jika harga aset meningkat cepat disertai dengan pertumbuhan kredit yang cepat, standar pinjaman yang lemah, dan peningkatan leverage," tulis notulen RBA.

 

AUD/USD Melemah Tipis

Pada perdagangan Selasa (15/Oktober), nilai tukar Dolar Australia melemah tipis terhadap Dolar AS pasca rilis notulen RBA. Berdasarkan grafik di bawah ini, kurs AUD/USD berada di level 0.67720, turun 0.05% dibandingkan Open harian.

Pelemahan ini terjadi setelah AUD sempat menguat pada akhir pekan lalu, sebagai respon dari kesepakatan dagang AS-China fase pertama yang berujung positif. Selain terhadap USD, AUD juga melemah terhadap mata uang mayor lainnya, seperti Yen (-0.09%), Dolar Kanada (-0.02%), Dolar New Zealand (-0.11%), dan Euro (-0.08%).


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE