Menu

OPEC Lebih Memilih Pangsa Pasar, Minyak Melemah

M Septian

Minyak mentah semakin lemah akibat adanya pertanda bahwa OPEC akan terus menitikberatkan pada pangsa pasar ketimbang harga minyak. Pertimbangan OPEC nampaknya melebihi harapan mereka akan naiknya harga minyak bila AS tetap menjaga suku bunga pada level rendah.

Minyak mentah semakin lemah akibat adanya pertanda bahwa OPEC akan terus menitikberatkan pada pangsa pasar ketimbang harga minyak. Pertimbangan OPEC akan pangsa pasar versus harga nampaknya melebihi harapan mereka akan naiknya harga minyak bila AS tetap menjaga suku bunga pada level rendah.

Hari ini (18/09), Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada 46.72 Dolar AS per barel, turun 18 sen dari sesi sebelumnya, sementara minyak Brent pada USD 49.12 per barel atau naik 4 sen. Setelah kemarin terkonsolidasi dari kenaikan sehari sebelumnya.

Kuwait sebagai produsen utama dalam OPEC, menyatakan bahwa pasar minyak akan seimbang dengan sendirinya tapi hal tersebut membutuhkan waktu, mengindikasikan dukungan pada kebijakan mempertahankan pangsa pasar daripada mengatasi semakin jatuhnya harga. Sumber lain di OPEC juga mendukung pandangan ini bahwa mereka mengharapkan peningkatan harga minyak tak lebih dari 5 Dolar AS pertahun untuk mencapai USD 80 per barel pada tahun 2020, seiring melambatnya pertumbuhan produksi minyak dari negara non-OPEC tak mampu mengurangi melimpahnya suplai minyak saat ini.

Harga minyak sebagian besar stabil meskipun the Fed mempertahankan suku bunga di tengah kekhawatiran atas kondisi perekonomian global. Para analis telah memperkirakan lemahnya greenback, sebagai hasil dari rendahnya suku bunga akan mendukung harga minyak. Karena hal ini membuat minyak yang diperdagangkan dengan Dolar AS lebih murah bagi negara yang memakai mata uang lain. Namun karena keputusan Bank Sentral AS didasarkan pada kekhawatiran akan kondisi ekonomi, beberapa analis dan trader memiliki pandangan yang berbeda.

"Pemikiran the Fed dibalik mempertahankan suku bunganya menakuti kita lebih dari dampak melemahnya Dolar," kata salah satu trader minyak dikutip dari CNBC. Dia mengatakan lagi, "Mereka menahan suku bunga tetap rendah karena mereka khawatir pada kesehatan ekonomi global. Ini membuat saya khawatir tentang permintaan minyak global." Howie Lee dari broker Philip Futures juga menyatakan, "Secara mengejutkan, salah satu pejabat (the Fed) berpendapat suku bunga perlu dipangkas dan tidak naik sebelum akhir 2015. Perekonomian yang lesu akan selalu menjadi beban."


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE