Menu

OPEC Mulai Pangkas Output, Harga Minyak Perlahan Naik

Pandawa

Pemangkasan produksi minyak dari negara-negara anggota OPEC menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan harga minyak mentah di awal tahun 2019.

Harga minyak naik lebih dari 1.0 persen pada perdagangan hari Kamis (3/1), terkait dengan pemangkasan produksi minyak dari negara-negara OPEC, begitu juga dengan pasokan di Arab Saudi dan Rusia. Meski demikian, prospek perlambatan ekonomi global masih terus membayangi pergerakan harga emas hitam di awal tahun 2019.

Minyak mentah Brent tercatat naik sebesar 1.89% menjadi $55.95 per barrel. Sementara itu, pada hari yang sama, minyak WTI naik 1.18% menuju $47.32 per barrel. Pada pukul 07:47 WIB pagi ini, minyak WTI sudah mengalami sedikit koreksi, berada di kisaran $46.85 per barrel.

 

Pengurangan Pasokan Minyak OPEC

Pasokan minyak OPEC pada bulan Desember 2018 mengalami penurunan terbesar dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Penurunan produksi OPEC secara signifikan terjadi lantaran produsen utama seperti Arab Saudi, berkomitmen memenuhi kesepakatan yang telah dicapai untuk mengerem kemerosotan harga minyak. Kondisi serupa juga dilakukan oleh Iran dan Libya yang memangkas produksi minyak mereka.

"Saudi masih menjadi pelopor utama dalam penurunan produksi sejak bulan lalu... Sejauh ini, kepatuhan terhadap kesepakatan terkait kuota output memiliki dampak cukup signifikan terhadap kenaikan harga minyak," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates.

 

Masih Dibayangi Low Demand

Akan tetapi, reli harga minyak sejatinya masih tertahan oleh kekhawatian tentang perlambatan ekonomi global. Bukti terbaru berasal dari menurunnya Forecast pendapatan penjualan Apple di China untuk tahun 2019. Kabar tersebut menguncang pasar ekuitas Negeri Paman Sam pada perdagangan hari Kamis (3/1) kemarin.

Data manufaktur AS yang melambat juga semakin menambah kekhawatiran di kalangan investor. Hal ini bisa menandakan bahwa perang dagang kemungkinan akan berdampak lebih luas lagi di masa mendatang, termasuk pada harga komoditas seperti minyak.

"Minyak berbalik menguat karena muncul kekhawatiran kelangkaan pasokan, setelah OPEC resmi memangkas output produksi mereka. Kondisi yang terjadi saat ini, benar benar mencerminkan pertarungan antara pasokan yang semakin ketat dan prospek penurunan permintaan (demand)," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE