Menu

Optimisme 2021 Dorong Harga Minyak Tembus Rekor Tertinggi

Pandawa

Harga minyak melonjak tajam hingga mencapai rekor tertinggi baru sejak awal Maret karena didukung oleh optimisme vaksin, stabilitas politik AS, serta diundurnya peningkatan produksi OPEC.

Seputarforex - Harga minyak mentah naik pada perdagangan hari Rabu (25/November), didukung oleh optimisme pelaku pasar terhadap prospek perekonomian global di tahun 2021. Penguatan harga dari pergerakan minyak Brent yang saat ini berada di kisaran $48.34 per barel. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) berada di kisaran $45.26 per barel. Baik Brent maupun WTI telah mengalami reli signifikan dalam sepekan terakhir, dan berhasil mencapai level tertinggi baru sejak bulan Maret pada hari Selasa kemarin.

 

Vaksin Hingga Politik AS Jadi Katalis Positif

Kenaikan tajam harga minyak mentah tidak terlepas dari beberapa faktor yang menjadi katalis positif. Faktor pertama datang dari laporan produsen farmasi, AstraZeneca, yang berhasil mengembangkan vaksin virus Corona dengan tingkat efektivitas dan potensi distribusi yang tinggi. Vaksin tersebut juga lebih murah jika dibandingkan vaksin dari Pfizer maupun Moderna.

Antusiasme investor energi semakin diperkuat oleh meredanya kekhawatiran terhadap potensi kemelut politik AS . Pasalnya, Presiden Trump dikabarkan telah melunak dan mempersilakan proses transisi kekuasaan menuju kepemimpinan Joe Biden sebagai Presiden terpilih AS selanjutnya. Sementara itu, Biden dilaporkan telah menunjuk mantan Ketua The Fed, Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintahannya kelak.

Faktor lainnya yang memantapkan reli harga minyak pekan ini muncul dari OPEC+. Presiden Rusia, Vladimir Putin, diberitakan telah melakukan panggilan telepon dengan putra mahkota Saudi, Mohammad bin Salman. Kedua pemimpin negera produsen utama minyak tersebut sepakat dengan apa yang disebut sebagai koordinasi efektif. Pasar mengestimasikan jika kesepakatan tersebut akan berujung pada pengunduran rencana peningkatan produksi minyak selama tiga bulan. Penundaan ini akan menyebabkan peningkatan produksi dimulai pada awal April 2021.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE