Menu

Optimisme Vaksin Corona Redup, Dolar AS Naik

Nadia Sabila

Dolar AS menguat setelah Johnson&Johnson menghentikan uji coba vaksin untuk sementara waktu. Selain itu, data inflasi (CPI) Amerika Serikat sesuai dengan ekspektasi.

Seputarforex - Dolar AS melonjak dan pasar ekuitas anjlok setelah salah satu perusahaan farmasi andalan AS, Johnson&Johnson (J&J) mengumumkan penghentian sementara uji vaksin virus Corona. Pasalnya, dari 60,000 relawan, beberapa di antaranya justru mengalami penyakit misterius setelah disuntikkan vaksin percobaan tersebut.

Kabar itu seketika meredam optimisme pasar akan penemuan vaksin virus Corona, sehingga fungsi safe haven Dolar AS meningkat. Di sesi perdagangan Selasa (13/Oktober) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) melejit 0.56 persen ke 93.56, menjauhi level rendah 93.05 yang terbentuk di sesi sebelumnya.

Selain itu, rilis data ekonomi malam ini turut menambah penguatan bagi Dolar AS. Inflasi Konsumen (CPI) tahunan AS naik dari 1.3 persen menjadi 1.4 persen di bulan September. Perolehan tersebut sesuai dengan ekspektasi dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret 2020.

CPI AS dalam basis bulanan melemah dari 0.4 persen ke 0.2 persen, memenuhi estimasi walaupun turun dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, CPI Inti yang tidak memperhitungkan harga makanan dan bahan bakar menorehkan hasil yang sama dengan headline CPI bulanan.

 

Dolar Dibayangi Isu Stimulus AS

Terlepas dari isu-isu penguat Dolar AS malam ini, dalam jangka panjang mata uang tersebut diperkirakan masih bearish. Potensi disepakatinya stimulus fiskal tambahan dalam jumlah besar oleh pemerintah AS semakin membesar. Pasalnya, kans kemenangan rival Donald Trump, Joe Biden, tak bisa dipandang sebelah mata.

Apabila menang, Biden yang berasal dari Partai Demokrat kemungkinan dapat meloloskan proposal anggaran stimulus fiskal sebesar $2.2 Triliun. Selain itu, prospek kemenangan Biden juga menekan Dolar AS karena ia berjanji akan menaikkan pajak perusahaan di AS; hal ini bisa mengurangi return investasi.

"Tampaknya ada optimisme kuat yang mengarah pada tambahan stimulus. Sulit untuk membantah ekspansi fiskal mengingat epidemi virus Corona hampir seperti bencana alam," kata Makoto Noji, analis SMBC Nikko Securities.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE