Menu

Otoritas Keuangan Jepang Periksa 32 Bursa Kripto

Yodik Prastya

Temuan menyebutkan ada 16 Bursa Kripto berlisensi resmi, dan 16 lainnya belum berlisensi yang saat ini sedang diperiksa oleh FSA Jepang.

Otoritas Keuangan Jepang (Financial Services Agency/FSA) mengumumkan bahwa pihaknya telah memeriksa 32 Bursa dan Pertukaran kripto di Jepang pada hari Jumat pekan lalu (2/Februari). Temuan menyebutkan terdapat 16 perusahaan sudah mengantongi lisensi resmi, dan 16 lainnya belum berlisensi yang saat ini sedang diperiksa oleh FSA.

 

FSA Jepang pertama kali menyetujui operasional sebelas Bursa Kripto pada bulan September tahun lalu, yaitu Money Partners, Bitflyer, Bit Bank, Quoine, SBI Virtual Currencies, Bittrade, GMO Coin, Bitpoint, Btcbox, Fisco Vritual Currency dan Zaif. Kemudian pada awal Desember tahun lalu, empat perusahaan mendapatkan lisensi resmi dari FSA sebagai perusahaan bursa dan pertukaran mata uang kripto, yaitu Tokyo Bitcoin Exchange, Bit Arg Exchange, FTT Corporation dan Xtheta Corporation. Pada akhir Desember, Bitocean turut mendapatkan persetujuan dari pihak FSA. Secara keseluruhan, saat ini ada 16 bursa kripto yang sudah memiliki lisensi resmi untuk mengoperasikan pertukaran kripto di seluruh Jepang.

Pihak FSA juga menjelaskan dalam laporan terbarunya bahwa 16 bursa kripto masih harus ditinjau kembali kelayakanannya sebagai bursa kripto, yaitu Coincheck, Payward Japan, Minnano Bitcoin, Bitcrements, Campfire Corporation, Lastroots Corporation, Tokyo Gateway, Debit, FSHO Corporationi, Eternal Link, Kirin Corporation, Blue Dream Japan, Bit Station, Bitexpress Corporation, Bmx Corporation, dan Mr. Exchange.

 

Imbas Peretasan Coincheck

Peninjauan kembali atas bursa-bursa kripto yang ada di Jepang dilakukan sebagai tanggapan atas peretasan Coincheck yang mengakibatkan kerugian senilai lebih dari Rp7 triliun, meskipun pihak Coincheck bakal mengganti kerugian tersebut kepada 260 ribu nasabahnya. Setelah terkena aktifitas peretasan, FSA mengeluarkan perintah untuk meningkatkan keamanan pada platform Coincheck agar serangan susulan yang dilakukan hacker tidak dapat menembus kembali sistem keamanan mereka.

Coincheck Exchange juga dihimbau untuk menyampaikan laporan kepada FSA mengenai kronologi dan seluruh detail peretasan tersebut. Dalam himbauan tersebut, FSA menegaskan untuk melaporkan suatu cara agar peretasan tidak terulang kembali. Otoritas Keuangan Jepang juga telah melakukan pemeriksaan Coincheck secara On-Site untuk memastikan perlindungan kepada nasabah memadai.

Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, menjelaskan bahwa Agensi FSA juga akan mencari tahu apakah Coincheck memiliki sumber daya keuangan untuk membayar kerugian terhadap pelanggannya. Jika tidak, tentu saja Coincheck Exchange akan diberi tindakan keras dari otoritas. Selain itu, FSA juga telah memerintahkan inspeksi internal dari semua pertukaran kripto yang ada di Jepang dengan panduan khusus. Laporan sistem manajemen resiko, rincian sistem, dan pengeloaan aset pelanggan serta pencegahan cyberattack harus benar-benar dibangun secara rapi.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE