Menu

Outlook Inggris Optimistis, GBP/USD Tembus 1.40

A Muttaqiena

Dolar AS, Euro dan Yen bertekuk lutut terhadap pound, berkat beragam katalis positif yang mendukung outlook Inggris.

Seputarforex - Poundsterling meroket untuk hari kedua beruntun. Saat berita ditulis menjelang akhir sesi Eropa (19/Februari), GBP/USD telah menembus ambang key resistance 1.40 dan mencetak rekor tertinggi baru sejak April 2018. Euro dan Yen juga bertekuk lutut terhadap pound, berkat beragam katalis positif yang mendukung outlook Inggris ke depan.

Grafik GBP/USD Monthly via Tradingview.com

IHS Markit melaporkan data hasil survei preliminer Purchasing Managers' Index (PMI) bulan Februari yang mengungguli ekspektasi untuk semua sektor. PMI Manufaktur naik dari 54.1 menjadi 54.9, menepis estimasi penurunan sampai 53.2. PMI Jasa juga melejit dari 39.5 menjadi 49.7. Meski PMI Jasa masih berada dalam teritori kontraksi, angkanya jauh lebih baik ketimbang estimasi konsensus yang hanya 41.0. Secara keseluruhan, PMI Komposit membaik dari 41.2 menjadi 49.8.

"Ini tidak lantas berarti perekonomian membalikkan prospek penurunan GDP pada Januari. Alih-alih, karena PMI komposit tetap sedikit di bawah level 50, ini mengisyaratkan bahwa GDP secara umum stabil pada Februari," kata Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics.

IHS Markit mengungkapkan bahwa optimisme responden secara khusus disebabkan karena ekspektasi perekonomian rebound menyusul kesuksesan distribusi vaksin di Inggris. Skor untuk ekspektasi bisnis 12 bulan ke depan naik ke rekor tertinggi sejak April 2014.

"Walaupun data mengisyaratkan adanya kontraksi baru pada perekonomian di kuartal pertama, ekspektasi bisnis untuk setahun ke depan membaik ke rekor tertinggi dalam hampir tujuh tahun, menandakan perekonomian siap untuk pulih," papar Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di IHS Markit.

Inggris merupakan negara terdepan dalam lomba vaksinasi global, bahkan mengungguli negeri adidaya Amerika Serikat. Hal ini memperindah outlook Inggris di mata investor. Data BofA Global Research yang dirilis kemarin menunjukkan kenaikan arus permintaan "real money" atas pound, yaitu permintaan dari institusi keuangan pemilik dana besar seperti dana pensiun, asuransi, trust, manajer investasi, dan lembaga keuangan lainnya. Kenaikan permintaan real money bahkan mencapai level terkuat dalam nyaris satu dekade terakhir.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE