Menu

Output Industri China Capai Level Tertinggi 5 Bulan

Pandawa

Rilis data Produksi Industri China bulan November lebih baik dari ekspektasi pasar, karena didorong oleh meningkatnya permintaan yang mendorong minat risiko pelaku pasar.

Pada hari Senin (16/Desember), Departemen Statistik China merilis data Produksi Industri bulan November 2019 yang tercatat naik 6.2 persen dalam basis tahunan. Angka ini lebih baik ketimbang forecast ekonom yang memprediksi kenaikan di 5 persen saja, dan lebih tinggi dari kenaikan 4.7 persen pada periode sebelumnya.

Jika diukur dari data historisnya, lonjakan Produksi Industri China pada bulan lalu menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan permintaan dari pasar domestik maupun luar negeri, sejalan dengan rilis positif penjualan ritel China pada bulan November yang mencatat kenaikan 8 persen secara tahunan.

Sebagai informasi, penguatan Retail Sales China bulan lalu sebagian besar didorong oleh Single Day Shopping pada tanggal 11 November lalu yang mencatat rekor penjualan terbesar dalam satu hari, untuk produk-produk yang dijual di marketplace seperti Alibaba dan semacamnya.

 

Investasi Aset Tetap Sesuai Ekspektasi

Selain Output Industri dan Retail Sales, Departemen Statistik China juga merilis data Investasi Aset Tetap (Fixed Asset Investment) yang naik 5.2 persen dari bulan Januari-November. Angka ini sudah sesuai dengan ekspektasi ekonom, dan tidak beranjak dari perolehan periode sebelumnya. Investasi aset tetap sektor swasta yang menyumbang 60 persen dari total investasi nasional China, tercatat naik sebesar 4.5 persen sejak awal tahun hingga bulan November.

Secara garis besar, data fundamental China yang dirilis pagi ini cukup baik sehingga menumbuhkan minat risiko di kalangan investor. Hal inilah yang mendasari reli aset-aset berisiko seperti Dolar Australia dan Dolar New Zealand. Euforia pasar juga didorong oleh kabar positif seputar perundingan dagang AS-China yang setuju untuk mencapai kesepakatan fase satu. Kendati demikian, pelaku pasar masih menanti pemimpin kedua negara tersebut untuk meneken kesepakatan secara resmi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE