Menu

Output Industri China Melambat, Penjualan Ritel Tergelincir

Pandawa

Perlambatan output industri China dipicu oleh lesunya aktivitas manufaktur karena kemacetan pasokan dan kenaikan harga komoditas yang membebani biaya produksi.

Seputarforex - Pada hari Senin (17/Mei), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data output industri yang melambat dari 14.1 persen ke 9.8 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan April. Angka tersebut sesuai dengan forecast ekonom.

Perlambatan yang terjadi pada produksi industri China sebenarnya sejalan dengan penurunan aktivitas pabrik. Hal ini dipicu oleh kemacetan pasokan dan kenaikan harga komoditas yang membebani biaya produksi. Beberapa analis bahkan memperingatkan bahwa gangguan rantai pasokan global yang berkelanjutan dapat melemahkan momentum pertumbuhan pada kuartal mendatang.

Tidak hanya output industri, data-data fundamental lain yang dirilis pagi ini juga menunjukkan perlambatan. Penjualan ritel (Retail Sales) hanya mencapai 17.7 persen di bulan April, gagal memenuhi ekspektasi pertumbuhan 24.9 persen, dan merosot tajam dari kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai 34.2 persen.

Sementara itu, investasi aset tetap (Fixed Asset Investment) melemah dari 25.6 persen menjadi 19.9 persen di bulan April. Meskipun begitu, data ini masih lebih baik dari ekspektasi ekonom yang hanya memprediksikan kenaikan sebesar 19.0 persen.

 

Laju Pertumbuhan Mulai Terancam, Otoritas China Waspada

Secara garis besar, perekonomian China masih stabil di awal kuartal kedua tahun ini. Namun, Biro Statistik Nasional China menyoroti masalah baru yang berpotensi muncul dan menghambat momentum pertumbuhan ekonomi. Menanggapi hal ini, pemerintah China memastikan akan melakukan berbagai cara untuk menjaga stabilitas pemulihan ekonomi.

Badan pembuat kebijakan Partai Komunis yang berkuasa di China mengatakan bahwa pihak mereka akan menyiapkan kebijakan untuk mendorong manufaktur dan pemulihan investasi secepat mungkin. Dalam rapat yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, mereka juga memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi China sejatinya masih belum merata dan fondasinya belum kokoh.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE