Menu

Output Industri Jepang Masih Dibayangi Risiko Perang Dagang

Pandawa

Output Industri Jepang rebound di bulan April. Namun, ekonom memperingatkan bahwa dampak perang dagang AS-China dapat membebani sektor industri.

Departemen Statistik Jepang pada hari Jumat (31/Mei) merilis data Output Industri yang tercatat naik 0.6 persen (Month-over-Month) di bulan April, atau rebound setelah terjadi penurunan sebesar 0.6 persen pada periode sebelumnya. Kenaikan yang cukup positif ini melampaui forecast ekonom yang sebelumnya memprediksi produksi industri hanya akan naik 0.2 persen.

Dalam basis tahunan, kenaikan output industri Jepang dapat memangkas penurunan tajam bulan Maret yang mencapai -4.3 persen. Selama periode April, Industrial Production (Year-over-Year) memang menguat ke -1.1 persen, lebih baik dari ekspektasi di -1.5.

Kenaikan output industri Jepang sebagian besar didorong oleh peningkatan produksi mobil, komponen pesawat, dan mesin untuk membuat panel layar datar. Namun, perlu dicatat bahwa lonjakan dalam produksi industri Jepang bulan lalu terjadi lantaran banyak pabrik yang mempercepat produksi sebelum libur 10 hari.

Selain itu, muncul juga tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan dari persediaan barang semi konduktor dan elektronik. Laporan pasokan untuk kedua barang tersebut melonjak ke level tertinggi 7 bulan, mencerminkan lemahnya permintaan yang berpotensi membebani output industri di bulan-bulan mendatang.

 

Tetap Rentan Akibat Perang Dagang AS-China

Analis memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk memandang optimis masa depan industri Jepang, karena tensi perang dagang AS-China sewaktu-waktu dapat semakin memburuk dan berdampak langsung pada sektor industri Jepang. Pasalnya, perlambatan ekonomi China akibat perang dagang akan sangat merugikan Jepang yang selama ini menjual mesin berat dan komponen elektronik ke negeri tersebut.

"Data (output industri Jepang) tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi final yang terjadi saat ini, mengingat eskalasi perang dagang AS-China berpotensi semakin memburuk, sehingga kami melihat ada kemungkinan produksi industri akan melemah di masa mendatang," kata Hiroaki Muto, kepala ekonom di Tokai Tokyo Research Center.

 

USD/JPY Sempat Menguat

Pasca rilis data Industrial Production yang masih dibayangi risiko perang dagang, Yen Jepang melemah 0.07 persen terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang menguat ke titik 109.399 di time frame H1. Namun saat berita ini di-update pada pukul 13:17 WIB, USD/JPY justru merosot tajam karena kenaikan tarif impor AS untuk Meksiko.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE