Menu

Pasar Asia Beragam, Tergoyang Referendum Ukraina Dan Pelebaran Band Yuan

SFN

Saham-saham Asia memulai sesi perdagangan pekan ini dengan pergerakan yang beragam pada hari Senin (17/03) seiring dengan telah diumumkannya hasil bahwa suara terbanyak dari hasil voting di Crimea menyatakan bahwa mereka ingin kembali bergabung dengan Rusia.

Saham-saham Asia memulai sesi perdagangan pekan ini dengan pergerakan yang beragam pada hari Senin (17/03) seiring dengan telah diumumkannya hasil bahwa suara terbanyak dari hasil voting di Crimea menyatakan bahwa mereka ingin kembali bergabung dengan Rusia.


Saham acuan Jepang Nikkei 225 terpantau flat setelah gugur sebanyak lebih dari 3% pada hari Jumat minggu lalu. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong KOng dibuka 0.21% lebih rendah, sedangkan Indeks Gabungan Shanghai menanjak sebanyak 0.14%.

Menurut Ahli Investasi dari Invast Financial Service, pasar sesungguhnya hampir tak terpengaruh oleh Crimea karena kasus ini berjalan sesuai dengan ekspektasi mereka. Reaksi terpantau bermunculan pasca pasar global anjlok pada pekan lalu akibat kehawatiran para investor akan krisis di Ukraina dan Perekonomian Cina.

Tercatat sebanyak 95.5% suara di Crimea - sebuah wilayah otonomi di Ukraina dekat dengan Laut Hitam - menyatakan bahwa mereka mendukung untuk kembali bergabung dengan Rusia, demikian laporan resmi menyebutkan. Akan tetapi hasil voting tersebut diragukan, terutama oleh Blok Barat.

Pasalnya, baik Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mengecam keras referendum tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah tindakan ilegal. Selain itu, hasil suara tersebut meragukan karena separuh warga Crimea diketahui masih setia kepada Kiev dan melakukan boikot pemungutan suara.

Vladimir Putin, Presiden Rusia, mengatakan bahwa tak ada yang salah dengan referendum tersebut mengingat bahwa Pimpinan Crimea sendiri yang mengatakan bahwa dirinya akan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Rusia pada hari Senin (17/03) ini. Putin berdalih bahwa dirinya hanya berusaha untuk menghormati keinginan rakyat Crimea.

Hal ini kembali menghembuskan isu bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa akan memberlakukan sanksi ekonomi pada Moscow. Dan menurut ahli dari Invast, isu ini tak pelak juga akan menimbulkan reaksi dari pasar, dan yang diperkirakan paling rentan nantinya adalah pasar emas.

Selain kasus Ukraina-Rusia, faktor lain yang mempengaruhi pergerakan para investor pada pekan ini adalah perekonomian Cina, terutama trading band Yuan yang dinaikkan menjadi 2% oleh PBoC.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE