Menu

Pasar China Libur, CPI China Mei Dilaporkan Mengendur

N Sabila

Tekanan harga di Tiongkok, negara dengan populasi tertinggi di dunia, pada bulan lalu dilaporkan mengendur sehubungan dengan merosotnya harga makanan. Indeks CPI tahunan China naik 2 persen pada bulan Mei, lebih lambat daripada eskpansi pada bulan April sebanyak 2.3 persen.

Tekanan harga di Tiongkok, negara dengan populasi tertinggi di dunia, pada bulan lalu dilaporkan mengendur sehubungan dengan merosotnya harga makanan. Menurut data Biro Statistik Nasional China Kamis (09/Juni) pagi ini, indeks CPI tahunan China naik 2 persen pada bulan Mei, lebih lambat daripada ekspansi pada bulan April sebanyak 2.3 persen. Data CPI bulan Mei tersebut meleset dari perkiraan analis Reuters yang memperkirakan kenaikan 2.3 persen.


Menurut data Biro Statistik Nasional China Kamis (09/Juni) pagi ini, indeks CPI tahunan China naik 2 persen pada bulan Mei, lebih lambat daripada ekspansi pada bulan April sebanyak 2.3 persen. Data CPI bulan Mei tersebut meleset dari perkiraan analis Reuters yang memperkirakan kenaikan 2.3 persen.

Harga makanan, yang menjadi komponen utama bagi indeks CPI Tiongkok, naik 5.9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada satu tahun lalu, melambat dari laju ekspansi 7.4 persen yang tercapai pada bulan April.

Namun, indeks harga Produsen (PPI) masih melekat di wilayah negatif untuk ke-51 bulan berturut-turut, menurun 2.8 persen dalam basis tahunan, dibandingkan dengan penurunan 3.4 persen. Penurunan tersebut lebih kecil daripada ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 3.3 persen.

Pasar finansial di Mainland China, termasuk Hong Kong dan Taiwan, pada hari ini tutup dalam rangka Dragon Boat Festival dan akan dibuka lagi pada hari Senin depan.


Dipicu Jebloknya Harga Makanan

Wei Li, ekonom di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan bahwa pemicu terbesar dibalik rendahnya angka CPI China adalah jebloknya harga makanan. Inflasi daging babi telah memuncak dan terlepas dari harga sayuran segar, We Li memperkirakan CPI Tiongkok akan beredar di kisaran 1.5 hingga 2 persen di sisa tahun 2016 ini. Mengenai performa inflasi produsen, Wei Li menyebut kenaikan harga energi dan komoditas global sebagai pemicu peningkatannya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE