Menu

Pasar Khawatir Akan Resesi, Harga Emas Naik

Nadia Sabila

Emas kebanjiran peminat akibat meningkatnya kekhawatiran akan indikasi resesi, yang muncul dari fenomena kurva yield terbalik pada yield obligasi AS.

Seputarforex.com - Harga emas naik ke level tinggi satu bulan di sesi perdagangan Senin (25/Maret) malam. Kekhawatiran pasar terhadap Outlook ekonomi global berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap logam mulia. Data bisnis yang positif dari Jerman pun tidak banyak menyurutkan aksi penghindaran risiko.

Harga emas futures untuk pengiriman April di Comex New York naik 0.68 persen ke $1,327.65 per troy ounce. Level tersebut adalah yang terbaik sejak tanggal 28 Februari. Sedangkan harga emas spot naik 0.5 persen ke $1,319.01 per ounce petang tadi. Grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan kenaikan 0.62 persen ke 1,321.32.

 

Emas Gilas Aset Berisiko Tinggi Gara-Gara Kekhawatiran Resesi

Akhir pekan lalu, pasar ekuitas AS memerah akibat inversi (pembalikan) kurva yield obligasi AS. Yield obligasi jangka pendek (obligasi bertenor 3-bulanan) naik melebihi yield obligasi jangka panjang (obligasi bertenor 10-tahunan). Padahal, yield obligasi jangka panjang seharusnya menunjukkan angka yang lebih besar daripada yield obligasi jangka pendek.

Fenomena ini diasumsi sebagai indikasi akan terjadinya resesi ekonomi dalam waktu dekat. Terlebih lagi, data manufaktur AS Jumat lalu juga merosot. Menanggapi hal tersebut, Charles Evans sebagai Presiden The Fed Chicago tidak terlalu mengkhawatirkan kemungkinan resesi. Dalam wawancaranya dengan Bloomberg siang tadi, ia masih yakin bahwa ekonomi, khususnya Amerika Serikat, akan segera rebound, walaupun ia juga tak menampik bahwa kurva terbalik adalah indikator akan terjadinya resesi. (Baca juga: Indeks Dolar AS Selip Setelah Munculnya Indikasi Resesi).

"Pasar (emas) terus naik merespon kekhawatiran yang masih berlanjut, yakni pasar yang berisiko resesi," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen. "Namun dalam babak ini, (sebenarnya harga emas) tidak berlari (ke atas), melainkan hanya menggilas (aset risiko tinggi)," tambah Hansen.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE