Menu

Pasar Minyak Dunia Tetap Lemah Ditikam Kelebihan Pasokan

M Septian

Minyak stabil di level rendahnya pada pembukaan pasar Asia pagi ini (09/09) di tengah kekhawatiran pada tingginya produksi global menjelang rilis data cadangan minyak AS oleh API. Dini hari (10/09) nanti, API akan merilis data estimasi cadangan minyak mentah AS.

Minyak stabil di level rendahnya pada pembukaan pasar Asia pagi ini (09/09) di tengah kekhawatiran pada tingginya produksi global menjelang rilis data cadangan minyak AS oleh API. Dini hari (10/09) nanti, American Petroleum Institute (API) akan merilis data estimasi cadangan minyak mentah dan hasil penyulingan AS, terlambat satu hari dari biasanya karena libur Hari Buruh Amerika Senin lalu. Sehari kemudian, Departemen Energi AS juga akan mengeluarkan laporannya.

Minyak Brent sebagai tolok ukur harga minyak dunia diperdagangkan 49.52 Dolar AS per barel, bergerak datar setelah naik lebih dari empat persen pada sesi sebelumnya didukung oleh rally pasar ekuitas. Sementara di bursa NYMEX, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terpeleset 2 sen menuju USD 45.92 per barel melanjutkan pelemahannya kemarin. Selish antara Brent dan WTI kembali pada 3.50 Dolar AS per barel. "Volatilitas harga komoditas masih tinggi, pasar berusaha untuk mendirikan basis baru terhadap hembusan lemahnya permintaan musiman," komentar dari ANZ dikutip dari CNBC.

Semalam tadi, di bursa Intercontinental Exchange (ICE), Brent bergerak pada kisaran USD 47.65 hingga 49.83 per barel sebelum ditutup pada USD 49.44 atau naik 3.85 persen. Pada sesi sebelumnya, harga Brent terpangkas enam persen disebabkan oleh meluasnya kekhawatiran mengenai melimpahnya pasokan minyak di pasar dunia.

WTI juga melemah didorong oleh ditutupnya dua kilang bensin Amerika Serikat. Di Baton Rouge Lousiana, Exxon Mobil menutup unit distilasi tingkat produksi 502,500 barel per hari, salah satu yang terbesar di AS, menegaskan dampak dari hancur harga minyak. Senin (07/09) lalu, Phillips 66 yang memproduksi 300,000 barel per hari juga mengakhiri penyulingan bensin di Wood River, Illinois akibat malfungsi pada bagian cracking unit yang berfungsi membantu menyelesaikan proses konversi. Unit Produksi Phillips 66 tersebut diperkirakan akan beroperasi kembali dalam 48 jam kedepan menurut Reuters.

Di sisi produksi minyak, spekulasi yang beredar belakangan mengenai kerja sama beberapa produsen untuk memangkas produksinya dalam rangka menyokong harga minyak, terpukul oleh Rusia dan Meksiko yang keduanya mengatakan tak akan mengurangi jumlah produksinya. Presiden Venezuela, Nicholas Maduro juga mengatakan bahwa negaranya telah menandatangani kesepakatan pinjaman 5 milyar Dolar AS dari China yang ditujukan untuk membantu meningkatkan produksi minyaknya.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE