Menu

Pasar Tenaga Kerja AS Redup, Dolar Tertekan

Pandawa

Dolar AS melemah setelah rilis data JOLTs menunjukkan penurunan lowongan pekerjaan selama bulan Maret.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) melemah di bawah ambang 102.00 pada perdagangan Asia hari Rabu (03/Mei), terbebani oleh kemerosotan data JOLTs pada bulan Maret. Memburuknya data lowongan pekerjaan AS itu menggarisbawahi prospek ekonomi yang meredup dan meningkatkan kekhawatiran jelang pengumuman kebijakan The Fed.

Publikasi data JOLTs tadi malam menunjukkan lowongan pekerjaan yang tersedia sebanyak 9.59 juta pada bulan Maret. Jumlah ini lebih rendah dari ekspektasi 9.775 juta, dan merosot cukup signifikan dari 9.974 juta lowongan pekerjaan pada periode sebelumnya. Data lowongan kerja bahkan sudah terus menurun dalam tiga bulan terakhir.

Kendati demikian, data JOLTs saat ini masih lebih tinggi jika dihitung dalam basis tahunan. Penurunan jumlah lowongan kerja dalam kuartal pertama 2023 justru mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS dapat membantu upaya The Fed dalam melawan inflasi.

The Fed sendiri akan mengumumkan suku bunga dan kebijakan moneter terbarunya pada Kamis dini hari nanti. Pasar sudah mengekspektasikan bahwa bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. Selebihnya, mereka ingin mencari petunjuk lebih jauh mengenai arah kebijakan selanjutnya dalam statement Jerome Powell.

"Pergerakan mata uang pekan ini bergantung pada apakah pernyataan The Fed akan hawkish atau dovish. Tetapi kami mengharapkan statement Powell lebih hawkish dari ekspektasi pasar karena inflasi masih terlalu tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat, terlepas dari penurunan baru-baru ini dari kedua indikator tersebut," kata Joseph Capurso, kepala analis ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia.

Selain inflasi dan tenaga kerja, kebijakan The Fed pekan ini juga dibebani oleh sisa masalah dari krisis perbankan. Rencana anggaran pemerintah AS pun berpotensi menimbulkan risiko sehubungan dengan plafon utang yang akan mencapai batas pada 1 Juni mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE