Menu

Pasar Tunggu Pernyataan Fed, Dolar AS Meniti Ruang Terbatas

A Muttaqiena

Menjelang rilis notulen rapat FOMC dan konferensi Jackson Hole, Indeks Dolar AS (DXY) cenderung sideways.

Indeks Dolar AS (DXY) mondar-mandir dalam kisaran terbatas antara 97.95-98.30 dalam perdagangan hari Rabu ini (21/Agustus). Greenback menunjukkan performa beragam terhadap aneka mata uang mayor, karena minimnya berita yang dapat menjadi katalis. Pelaku pasar tengah menantikan rilis notulen rapat kebijakan bank sentral AS (FOMC) yang akan dipublikasikan esok dini hari, serta pidato Ketua Federal Reserve dalam konferensi Jackson Hole di akhir pekan.

Pada hari Jumat, para pejabat dari bank-bank sentral dunia akan berkumpul di Jackson Hole, Wyoming. Beberapa pimpinan bank sentral dijadwalkan menyampaikan pidato mereka dalam kesempatan ini, termasuk Ketua Fed Jerome Powell. Pernyataan-pernyataannya akan disoroti oleh pelaku pasar, khususnya setelah terjadinya inversi kurva yield obligasi AS .

Pekan lalu, mantan Ketua Fed, Janet Yellen dan Alan Greenspan, menepis spekulasi pasar yang menyebut inversi yield obligasi AS sebagai sinyal resesi. Greenspan mengklaim tak ada halangan bagi yield obligasi AS untuk bergerak ke area negatif karena angka nol (0) hanya merepresentasikan suatu level saja. Sedangkan Yellen secara blak-blakan menyebut pelaku pasar keliru jika meyakini inversi yield saat ini sebagai sinyal resesi.

Penilaian Powell mengenai inversi yield obligasi AS tersebut bakal menjadi fokus perhatian pasar, sehubungan dengan statusnya sebagai orang nomor satu di bank sentral AS saat ini. Demikian pula pendapatnya mengenai kondisi ekonomi AS dan prospek pertumbuhan global. Sebelum itu, pelaku pasar kemungkinan tidak akan bereaksi terlalu besar terhadap jadwal rilis data ekonomi biasa.

"Dalam skema yang lebih besar, pasar relatif terkekang dalam kisaran terbatas, dengan fokus di Jackson Hole akhir pekan ini," kata Manuel Oliveri, seorang pakar strategi dari Credit Agricole, sebagaimana dikutip oleh Reuters. Meski demikian, Oliveri memperkirakan Euro akan menguat ke USD1.12 pada bulan September berkat dukungan rencana peluncuran stimulus fiskal oleh Jerman .

Di sisi lain, Dolar AS juga ditopang oleh wacana stimulus fiskal yang dilontarkan oleh Gedung Putih. Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump mengungkapkan bahwa staf-nya sedang mempertimbangkan pemangkasan pajak penghasilan dan pajak keuntungan penjualan aset. Sebelumnya, ia sempat menghimbau agar Fed memangkas suku bunga hingga 100 basis poin melalui Twitter, tetapi cuitannya diabaikan oleh pelaku pasar dan para pejabat Fed.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE