Menu

Pejabat AS Beda Pernyataan Soal China, USD/JPY Jatuh

N Sabila

Menteri Keuangan AS mengatakan, pembatasan investasi bukan hanya untuk China tetapi juga untuk negara lain. Sebaliknya, penasihat Donald Trump bilang hanya untuk China saja.

Seputarforex.com - Makin intensifnya perseteruan dagang antara Amerika Serikat dengan China membuat daya tarik aset berisiko (termasuk Dolar AS) makin memudar. Mata uang berjuluk Greenback tersebut melemah terhadap Yen, dengan USD/JPY yang turun ke angka 109.40 saat berita ini ditulis pada hari Selasa (26/Juni) pagi.

 

 

Tertekannya Dolar AS hingga menuju level rendah dua bulan terhadap Yen sebagai mata uang safe haven adalah buntut dari ketidakpastian. Pasar dihadapkan dengan serangkaian pesan yang beragam dari Washington terkait kebijakan perdagangan internasional mereka.

 

Beda Pernyataan Antara Mnuchin Dan Navaro

Kemarin malam, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa rencana pembatasan investasi yang sedang disusun oleh Departemen Perdagangan tak akan berlaku spesifik untuk China saja, melainkan untuk semua negara yang bermaksud mencuri teknologi Amerika.

Namun, pernyataan tersebut berkebalikan dengan klarifikasi penasihat perdagangan dan manufaktur Gedung Putih, Peter Navarro. Beberapa jam setelah pernyataan Mnuchin, Navarro mengatakan bahwa suatu pembatasan investasi yang diajukan oleh pemerintahan Donald Trump hanya akan menyasar China, bukan negara lain. Itupun baru proposal.

 

 


"Tidak ada rencana untuk menerapkan pembatasan investasi pada negara manapun selama tidak mengganggu negara kami. Bukan begitu rencananya," kata Navarro sembari menyebut bahwa pasar keliru mencerna maksud pemerintahan Trump dan bereaksi terlalu berlebihan.


Dikutip dari CNBC, pernyataan Navarro diikuti dengan klaim berikut: "Yang jelas akan terjadi dalam waktu dekat ini sebenarnya, Jumat besok Menteri Keuangan akan melaporkan pada presiden isu-isu mengenai China. Itu saja," ungkapnya. "Kami menghargai negara-negara lain, tak ada rencana (pembatasan investasi) apapun," tutup Navarro.

 

Pasar Akan Gugup Sampai Tanggal 6 Juli

Investor yang lega mendengar pernyataan Navaro, awalnya sempat kembali membeli Dolar AS hingga menguatkan mata uang tersebut terhadap Yen. Akan tetapi, kondisi bullish Dolar itu tak berlangsung lama; USD/JPY kembali melorot pagi ini.

Kepala Riset Perdagangan JPMorgan Chase Bank, Toru Sasaki, menyoroti perbedaan pernyataan para pejabat tinggi Amerika Serikat tersebut sebagai ketidakpastian yang bisa menyebabkan volatilitas. "Saya kira pasar saham dan mata uang akan terus dilanda kegugupan akibat kabar-kabar utama tentang konflik perdagangan sampai tanggal 6 Juli. Pada tanggal itu nanti, pemerintahan Trump akan mengumumkan bagaimana tindakan mereka selanjutnya terhadap China," kata Sasaki.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE