Menu

Pejabat FED: Gejolak Pasar Modal Awal Februari Ini Bukan Hal Besar

A Muttaqiena

Para pejabat bank sentral AS menganggap gejolak pasar modal bukanlah masalah besar dan takkan mempengaruhi outlook ekonomi maupun kebijakan moneter ke depan.

Pasar finansial dunia sejak awal pekan ini mengalami jungkat-jungkit yang cukup mendebarkan. Salah satunya nampak pada Dow Jones Index yang mencatat penurunan harian terparah dalam sejarah di hari Senin, kemudian bangkit di hari Selasa, lalu mandek lagi di hari Rabu. Namun, para pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/Fed) menganggap gejolak tersebut bukanlah masalah besar dan takkan mempengaruhi outlook ekonomi negeri Paman Sam maupun kebijakan moneter ke depan.

 

Gejolak Pasar Modal

Setelah merosot lebih dari 1000 poin di hari Senin, Dow Jones Index sempat meraup kembali setengah kemerosotannya di hari Selasa. Namun, pada hari Rabu, indeks saham ternama ini kembali mengakhiri sesi perdagangan dengan angka minus. Penurunan juga dialami lagi oleh dua indeks saham asal AS lainnya, S&P500 dan NASDAQ 100; walaupun indeks dari Eropa dan Asia sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang lebih konsisten.

 

Tak sedikit pelaku pasar yang risau hingga meningkatkan nilai mata uang-mata uang safe haven seperti Dolar AS dan Yen Jepang yang menjadi muara di tengah gejolak. Saat berita ditulis pada pertengahan sesi Asia hari Kamis ini (8/Februari), Indeks Dolar AS (DXY) bergerak di kisaran 90.33, mendekati level tertinggi dua pekan. Namun, para pejabat bank sentral AS justru menanggapinya dengan "lebih santai".

 

Proyeksi Kenaikan Suku Bunga Tak Berubah

Robert Kaplan, Presiden Fed Dallas, mengatakan pada Financial Times bahwa volatilitas di pasar itu wajar dan "bisa jadi sehat", sembari menambahkan dirinya tetap memperkirakan kenaikan suku bunga jangka pendek sebanyak tiga kali dalam tahun ini. Hal senada disampaikan oleh dua rekannya sesama pejabat tinggi Federal Reserve.

 

Sebagaimana dilaporkan Bloomberg tadi malam, Presiden Fed New York, William Dudley, menyatakan, "(Gejolak kemarin) ini bukan sebuah ganjalan besar di pasar modal" karena "Pasar modal telah mengalami kenaikan yang luar biasa (sebelumnya) dalam waktu lama dan dengan volatilitas rendah."

William Dudley yang akan pensiun pada pertengahan tahun 2018 ini menilai gejolak pasar tersebut takkan berdampak besar bagi outlook ekonomi, kecuali bila kemerosotan terjadi secara berkelanjutan. Katanya juga, "Sejauh ini, ini adalah berita besar di media, berita besar bagi pelaku pasar finansial; tetapi saya tak berpikir ini berita besar sama sekali bagi para pejabat bank sentral."

Mengenai kebijakan moneter, Presiden Fed Chicago, Charles Evans, bahkan lebih optimis. Di kesempatan berbeda, ia mengungkapkan ada tanda-tanda yang mensinyalkan laju kenaikan harga-harga lebih tinggi, tetapi ia ingin melihat lebih banyak bukti terlebih dahulu. Jika inflasi meningkat dengan "lebih pasti", ia menilai Fed bisa menaikkan suku bunga tiga atau empat kali dalam tahun 2018. Walaupun, jika kondisi tak memungkinkan maka bank sentral bisa menahan diri untuk tak menaikkan suku bunga hingga pertengahan tahun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE