Menu

Pejabat The Fed Adu Argumen, Kenaikan Suku Bunga Masih Divergen

SFN

Silang pendapat antar para Presiden The Fed untuk Negara Bagian mengenai perlu tidaknya menaikkan suku bunga, terasa makin meruncing. Wall Street Journal melaporkan, dalam rapat kebijakan pada Juni lalu, sebagian besar pejabat The Fed belum melihat adanya urgensi untuk menaikkan suku bunga acuan hingga tahun 2015.

Silang pendapat antar para Presiden The Fed untuk Negara Bagian mengenai perlu tidaknya menaikkan suku bunga, terasa makin meruncing. Wall Street Journal melaporkan, dalam rapat kebijakan pada Juni lalu, sebagian besar pejabat The Fed belum melihat adanya urgensi untuk menaikkan suku bunga acuan hingga tahun 2015.

Pada tanggal 3 Juli lalu, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa tingkat pengangguran menurun hingga 6.1 persen pada Juni. Data tersebut sebetulnya belum diharapkan muncul oleh pejabat The Fed, setidaknya hingga akhir tahun ini.



Komentar Dovish

Dalam wawancaranya dengan WSJ, presiden The Fed untuk wilayah San Fransisco, John Williams, mengatakan bahwa pihak The Fed memang telah berupaya keras untuk mencapai target tingkat pengangguran yang ideal bagi mereka. Oleh karena itulah, seiring dengan perkembangan yang terjadi, Williams optimis mengatakan bahwa proses normalisasi kebijakan moneter dapat dimulai lebih awal, tanpa menyebutkan kapan waktu pelaksanaannya.

Menurut Journal, pernyataan Williams tersebut bertolak belakang dengan komentarnya pada beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa suku bunga The Fed bisa dinaikkan pada semester kedua 2015. Selain itu, Williams merupakan tokoh The Fed yang dikenal mempunyai kecenderungan dovish, yaitu kecenderungan untuk tetap menjaga suku bunga tetap rendah.

Menanggapi hal tersebut, Williams mengatakan bahwa pendapatnya ini bukanlah perubahan yang mutlak. Ia masih meyakini jika masih ada sisi perekonomian yang perlu ditambal, utamanya pada sektor inflasi. Dan apabila The Fed memang menyatakan akan menaikkan suku bunga "lebih cepat", hal itu bukan berarti "lebih cepat" secara substansial.

Argumentasi Pihak Hawkish

Sebaliknya, salah satu pejabat The Fed dari kubu hawkish, Charless Plosser, justru mengemukakan argumentasinya secara lebih frontal. Presiden The Fed untuk wilayah Philadelphia tersebut menegaskan,"Pernyataan kami jelas, bahwa refleksi perekonomian saat ini telah sangat bagus. Suku bunga nol jangka panjang bagi saya hanyalah suatu strategi untuk mengantisipasi risiko, atau dapat dikatakan tak perlu dilakukan."

Ungkapan Plosser tersebut diamini oleh James Bullard. Presiden The Fed untuk wilayah St.Louis tersebut menuturkan bahwa para pelaku pasar tak akan mengapresiasi seberapa cepat perekonomian akan mencapai target tenagakerja secara maksimal dan harga yang stabil. Yang jelas, target tingkat pengangguran ideal telah tercapai dan pembelian stimulus akan berakhir.

"Target telah tercapai sedikit lebih cepat daripada antisipasi, namun kebijakan kita tak memberikan reaksi atas pencapaian tersebut." tutur Plosser pada Journal.

Singkatnya, perdebatan para Pejabat The Fed tersebut belum menemui benang merah, dan pasar masih dibingungkan. Pekan ini, testimoni Yellen pada DPR AS diharapkan dapat memberikan setitik petunjuk akan problema suku bunga The Fed.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE