Menu

Peluang Biden Menangi Pilpres AS Membesar, Dolar Turun

Nadia Sabila

Apabila Biden menjadi Presiden AS dan Demokrat menguasai Senat, jumlah stimulus fiskal tambahan AS diperkirakan bisa lebih banyak.

Seputarforex - Dolar AS anjlok mendekati ke level terendah tiga pekan di sesi perdagangan Jumat (09/Oktober) malam ini. Membesarnya peluang kemenangan Joe Biden terhadap Donald Trump dalam Pilpres AS 2020 memicu bangkitnya minat risiko.

Polling opini terbaru menunjukkan bahwa warga Amerika Serikat saat ini mulai kehilangan kepercayaan terhadap Presiden petahana, Donald Trump. Polling Reuters/Ipsos menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat menilai Trump tak mampu mengatasi pandemi virus Corona.

Disamping itu, Trump telah menolak mengikuti Debat Presiden selanjutnya yang akan dilaksanakan secara vitual minggu depan. Ini membuat para trader mulai melirik kans kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat. Pasar juga melakukan penyesuaian ekspektasi mengenai stimulus fiskal tambahan, apabila Biden akhirnya duduk sebagai pimpinan di Gedung Putih. UBS Asset Management adalah salah satu yang mulai memperhitungkan kemenangan Biden dengan perkiraan hingga 75 persen.

Beberapa bank di Wall Street mengekspektasikan jika Biden menang dan Demokrat mengambil kursi mayoritas di Senat, maka jumlah stimulus fiskal AS boleh jadi akan lebih besar daripada rencana saat ini.

"Selain kemungkinan kehilangan kursi kepresidenan, Partai Republik juga dapat kehilangan kendali atas mayoritas kursi Senat karena peluang taruhan memberi Demokrat peluang (kemenangan) hingga hampir 70%," kata tim analis Brown Brothers Harriman.

 

Minat Risiko Sambut Baik Peluang Kemenangan Biden

Meningkatnya ekspektasi kemenangan Biden memberikan efek yang menenangkan pada volatilitas pasar dan mendorong naik minat risiko pada mata uang-mata uang yang pernah tertekan oleh perang dagang AS-China.

"Ada penurunan mencolok dalam volatilitas yang tersirat di sekitar tanggal pemilihan. Hal itu menunjukkan bahwa pasar semakin yakin dengan hasil dan puas dengan kemungkinan hasil," kata Marshall Gittler, kepala penelitian investasi di BDSwiss Group.

Indeks Dolar AS tergelincir 0.04 persen ke 93.57 setelah turun 0.26 persen pada sesi sebelumnya, sedangkan AUD/USD melejit 0.73 persen ke 0.7217, level tertinggi sejak tanggal 22 September. Dolar Australia bahkan tetap menguat Statement RBA Selasa lalu memancarkan sinyal pelonggaran moneter dalam waktu dekat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE