Menu

Pembicaraan OPEC Plus Terhambat, Reli Minyak Melambat

Pandawa

Pertemuan OPEC+ gagal mencapai kesepakatan karena beberapa anggota masih silang pendapat terkait waktu yang tepat untuk mulai mengurangi pembatasan produksi minyak.

Seputarforex - Harga minyak mentah turun tipis pada sesi perdagangan awal pekan dan berlanjut hingga hari Selasa (01/Desember) pagi. Harga minyak Brent berada di kisaran $47.58 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) ini diperdagangkan pada kisaran $44.89 per barel.

Meski sedang melemah, harga minyak sejatinya berhasil membukukan kenaikan sebesar 27 persen sepanjang bulan November; ini merupakan capaian terbaik bulanan sejak Mei 2020 silam. Harga minyak yang meroket dalam beberapa pekan terakhir tidak terlepas dari optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi di tahun 2021 mendatang.

 

Gagal Capai Kesepakatan, Pertemuan OPEC+ Ditunda

Di tengah euforia vaksin yang mendukung harga minyak sejauh ini, fokus investor juga tertuju pada pembicaraan OPEC+ terkait rencana peningkatan produksi. OPEC+ yang mencakup Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia, dan sekutu lainnya menunda pembicaraan terkait kebijakan produksi minyak hingga harga Kamis (03/Desember) pekan ini.

Sebuah sumber terpercaya mengatakan bahwa para pemain utama di organisasi negara eksportir minyak itu masih tidak setuju mengenai berapa banyak minyak yang harus mereka pompakan di tengah lemahnya permintaan karena lonjakan kasus infeksi COVID-19.

Perlu diketahui, OPEC+ sejatinya akan mulai membatasi pengurangan produksi sebesar 2 juta barel per hari (bph) terhitung mulai awal Januari 2021 mendatang. Itu artinya, output minyak akan naik sebesar 2 juta bph bulan depan. Namun, permintaan yang masih dibayangi oleh tekanan telah memicu perbedaan pendapat antara anggota OPEC baru-baru ini.

Secara garis besar, terdapat dua pendapat utama yang membuat OPEC+ terpecah. Pertama, memperpanjang pemotongan produksi minyak hingga akhir kuartal pertama 2021. Gagasan ini didukung oleh Arab Saudi. Sementara itu, pendapat kedua yang diutarakan oleh Rusia menyarankan untuk mulai meningkatkan produksi secara bertahap sejak bulan Januari.

"Permintaan telah pulih di Asia tetapi tidak di Eropa dan Amerika, memberikan pilihan sulit pada OPEC+ untuk menunda (pengurangan batasan) atau menambah produksi minyak," kata analis FXTM, Hussein Sayed.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE