Menu

Pemerintah Inggris Dirumorkan Putus Asa, Pound Tergelincir

A Muttaqiena

Poundsterling mundur sejengkal dari rekor tertinggi satu bulan. Semua mata bakal menyoroti laporan negosiasi dagang Inggris-Uni Eropa pada hari Kamis.

Seputarforex - Poundsterling melemah sekitar 0.2 persen ke kisaran 1.2715 versus USD dalam perdagangan hari Rabu ini (23/Juli), setelah beredar rumor bahwa tim PM Boris Johnson bekerja dengan ekspektasi Inggris gagal mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Di tengah iklim diplomatik AS yang cenderung agresif, perundingan dagang Inggris dengan Amerika Serikat juga kemungkinan tidak akan tercapai sebelum pemilu presiden AS pada bulan November mendatang.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Media The Telegraph melaporkan bahwa pemerintah Inggris bekerja dengan asumsi Inggris akan bertransaksi dagang dengan Uni Eropa dalam kerangka aturan WTO (World Trade Organization) setelah masa transisi brexit berakhir pada 31 Desember 2020. Kerangka aturan WTO merupakan opsi "default" yang akan berlaku secara otomatis jika Inggris gagal mencapai kesepakatan dagang khusus dengan Uni Eropa atau negara lain. Apabila itu terjadi, produk keluaran Inggris bakal bersaing di pasar internasional dengan daya saing lebih buruk ketimbang negara lain.

"Kemungkinan 'No-Deal Brexit' telah meningkat secara signifikan. Karena alasan ini, kami memperkirakan pound yang sangat lemah dalam jangka pendek dan hanya pulih secara moderat pada akhir tahun. Faktanya, ada risiko yang sangat tinggi bagi Pound untuk menderita kemunduran lebih parah dalam periode ini daripada perkiraan kami dikarenakan peningkatan risiko brexit," ungkap Thu Lan Nguyen dari Commerzbank.

Jane Foley dari Rabobank berpendapat senada. Katanya, "Ketidakpastian terkait brexit di samping kejutan lockdown COVID-19 telah membuat pasar segan mengesampingkan kemungkinan BoE akan terpaksa memberlakukan suku bunga negatif suatu saat kelak."

"Ditinjau dari defisit neraca transaksi berjalan Inggris, dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah menerapkan suku bunga negatif, ada kemungkinan GBP bisa sangat rapuh dalam skenario ini. Kombinasi 'No-Deal Brexit' dan suku bunga negatif dapat menekan EUR/GBP ke arah paritas," tambah Foley.

Tim negosiator Inggris dan Uni Eropa saat ini masih beradu pendapat di meja perundingan. Putaran negosiasi Juli dijadwalkan berakhir pada hari Kamis (waktu setempat). Pelaku pasar bakal menyoroti laporan ketua tim kedua kubu setelah putaran negosiasi tersebut. Sebagian besar analis menilai negosiasi masih akan berakhir nihil. Lebih banyak pakar merasa optimis terhadap prospek negosiasi bulan Oktober.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE