Menu

Pemerintah Siap Longgarkan Lockdown, NZD/USD Malah Melemah

A Muttaqiena

Menjelang berakhirnya lockdown nasional di New Zealand, nilai tukar NZD/USD mengalami tekanan karena buruknya sentimen risiko global.

Seputarforex.com - Dolar New Zealand memimpin pelemahan mata uang-mata uang komoditi dalam perdagangan hari ini (21/April). NZD/USD memasuki awal sesi Eropa dengan catatan pelemahan lebih dari 0.7 persen di kisaran 0.5990-an. Meskipun pemerintah New Zealand mengumumkan akan melonggarkan lockdown mulai pekan depan, ekspektasi harga komoditi yang buruk terus menekan Kiwi.

New Zealand merupakan salah satu negara maju yang menerapkan lockdown nasional paling awal, tepatnya sejak hampir satu bulan lalu. Kebijakan itu dianggap berhasil menekan pertambahan jumlah kasus infeks virus Corona (COVID-19) dalam rentang satu digit per hari, dan membantu layanan kesehatan menjamin pemulihan para korban. Hingga kini, New Zealand hanya mencatat 1445 kasus COVID-19 dengan 13 orang meninggal dan 1006 orang pulih.

Selaras dengan kesuksesan tersebut, PM Jacinda Ardern mengumumkan akan melonggarkan aturan lockdown dan menormalisasi aktivitas ekonomi mulai hari Senin depan. Sejumlah pihak khawatir kalau pelonggaran lockdown akan memicu wabah gelombang kedua, tetapi langkah ini diperlukan untuk memudarkan dampak negatif lockdown terhadap perekonomian.

"Taruhannya sangat tinggi. Berpindah ke Alert Level 3 akan memberikan manfaat jangka pendek bagi sentimen dan aktivitas ekonomi, tetapi kerusakan ekonomi akan lebih besar -dan lebih panjang- jika kita harus kembali ke Alert Level 4 (lockdown nasional yang berlangsung sebelumnya -red)," ujar Sharon Zollner, Kepala Ekonom ANZ.

Sementara itu, pelaku pasar masih menyoroti gejolak sentimen risiko global yang menekan bursa saham, komoditi, beserta aset-aset berisiko tinggi lainnya. Selama sentimen pasar belum benar-benar pulih, nilai tukar Dolar New Zealand tetap memiliki outlook yang suram.

"NZD/USD menghadapi risiko penurunan pekan ini jika USD menguat selaras dengan ekspektasi kami. Sebuah resesi global, harga komoditi yang rendah, dan meningkatnya defisit neraca transaksi berjalan, semuanya adalah angin kencang bagi NZD," ungkap Joseph Capurso dari Commonwealth Bank of Australia (CBA).

Rilis data inflasi New Zealand kemarin cukup memuaskan. Akan tetapi, data tersebut nyaris tak berpengaruh terhadap nilai tukar, karena hilangnya relevansi data inflasi dalam situasi krisis saat ini. Bank sentral New Zealand telah membabat suku bunga-nya dan menggelontorkan Quantitative Easing, serta tak memiliki rencana untuk mengetatkan kebijakan moneter meski laju inflasi meninggi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE