Menu

Pemilu Inggris Siap Digelar 12 Desember, Pound Masih Lesu

A Muttaqiena

Pound masih tak menentu setelah Parlemen menyetujui usulan pemilu tanggal 12 Desember 2019 yang diajukan untuk voting kedua kalinya oleh PM Boris Johnson.

Hari Rabu ini (30/Oktober), Poundsterling masih diperdagangkan dalam kisaran sempit di bawah ambang 1.2900 terhadap Dolar AS. GBP Cross Pair juga cenderung bergerak sideways. Situasi ini tercipta setelah Parlemen menyetujui usulan pemilu tanggal 12 Desember 2019 yang diajukan untuk voting kedua kalinya oleh PM Johnson pada hari Selasa.

 

Hasil Voting Fantastis Di Ronde Kedua

Usulan pemilu dini yang diajukan oleh PM Boris Johnson sempat ditolak mentah-mentah oleh Parlemen Inggris pada hari Senin. Namun, kemarin UK House of Commons akhirnya menyetujui penyelenggaraan pemilu pada tanggal 12 Desember 2019 dengan perolehan suara 438-20. Sejumlah tanggal lain sempat dipertimbangkan sebagai election day, termasuk 9, 10, dan 11 Desember. Namun, akhirnya usulan PM Boris Johnson-lah yang disetujui. Legislasi ini selanjutnya akan diajukan ke House of Lords, tetapi kemungkinan bakal langsung disahkan karena perolehan suara yang fantastis.

Setelah legislasi disahkan oleh House of Lords, Parlemen akan segera dibubarkan. Pemerintah Inggris melanjutkan proses persiapan penyelenggaraan pemilu, sementara partai-partai politik berkampanye. Selama proses ini berlangsung, nilai tukar Poundsterling kemungkinan akan terus terombang-ambing dalam ketidakpastian.

"Masyarakat Inggris, perekonomian domestik, dan Pound membutuhkan kejelasan. Dalam hal ini, pemilu merupakan satu-satunya cara yang layak untuk mencapainya. Dengan latar belakang yang sangat sulit diprediksi, (khususnya) perkembangan parlemen dalam waktu dekat, Poundsterling terus menerus kebingungan," ujar Marc-André Fongern dari MAF Global Forex.

Namun, ia menambahkan, "(GBP) cenderung breakout ke arah atas daripada menurun. Berdasarkan situasi terkini, jalan GBP bisa jadi semakin lega, meskipun kampanye pemilu masing-masing partai kemungkinan memicu volatilitas cukup tinggi."

 

3 Skenario Hasil Pemilu Inggris Mendatang

Hasil survei sementara menunjukkan potensi kemenangan mayoritas bagi partai Konservatif yang dipimpin oleh Perdana Menteri petahana, Boris Johnson. Apabila proyeksi ini terealisasi, maka brexit deal bisa disahkan dengan cepat sebelum deadline 31 Januari 2020 . Akan tetapi, bursa judi Betfair menunjukkan probabilitas 10/11 untuk kemenangan partai Konservatif dan probabilitas 11/10 untuk "parlemen menggantung (hung parliament)".

Dalam skenario parlemen menggantung, partai Konservatif gagal memperoleh kursi mayoritas di Parlemen Inggris (situasi yang sama dengan kondisi saat ini). Akibatnya, tarik-ulur dan adu retorika bakal mempersulit pengesahan draft kesepakatan brexit lagi.

Ada pula skenario hasil pemilu yang lebih "mengerikan" bagi pelaku pasar keuangan, yaitu prospek kemenangan partai Labour. Partai berhaluan sosialis ini telah berulangkali mewacanakan kemungkinan digelarnya referendum brexit kedua. Mereka juga mengampanyekan program-program kesejahteraan sosial yang dianggap tidak ramah pasar dan anti-pertumbuhan. Peluang terjadinya skenario ini lebih kecil dibandingkan skenario kemenangan partai Konservatif dan skenario parlemen menggantung.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE