Menu

Pemotongan Output OPEC Ditentang AS, Harga Minyak Terkoreksi

Pandawa

Amerika Serikat menentang keputusan OPEC untuk memangkas output karena dianggap berisiko menekan perekonomian global.

Seputarforex - Amerika Serikat belum lama ini menyuarakan ketidaksetujuan atas langkah OPEC dalam memotong produksi minyak di awal Oktober. Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent melemah 1.48 persen pada kisaran $98.05 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS (WTI) berada pada kisaran $92.03 per barel atau turun 1.51 persen.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyebut jika keputusan Organisasi Negara Eksportir Minyak itu sebagai tindakan yang tidak bijaksana. Yellen juga mengatakan jika kebijakan OPEC memangkas produksi secara masif pada bulan ini akan mendorong harga minyak kembali naik dan pada akhirnya berdampak terhadap perekonomian global, terutama negara berkembang.

"Kami khawatir terhadap kondisi perekonomian negara berkembang yang akan semakin memburuk atas kenaikan harga energi dunia dan akan meningkatkan inflasi," kata Yellen yang mengkritik tindakan lamban negara sekutu dalam mengirim bantuan keuangan kepada Ukraina.

Gedung Putih memang sedang gencar-gencarnya menolak tindakan OPEC karena dapat memicu lonjakan harga energi dunia jelang musim dingin akhir tahun ini. Sebagian analis menilai jika pemerintahan Biden ngoto menurunkan harga minyak untuk mempertahankan posisi partai Demokrat di Kongres menjelang pelaksanaan Midterm Election.

 

Rusia Dukung Langkah OPEC

Di tempat terpisah, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, justru mengapresiasi keputusan OPEC yang dinilai sebagai kerja bagus untuk menyeimbangkan kekacauan yang telah dilakukan Amerika Serikat terhadap pasar energi dunia.

Peskov menambahkan bahwa Amerika Serikat mulai gelisah karena harga minyak naik sesuai OPEC memangkas produksi dalam volume yang cukup besar. Menurutnya, AS berusaha meningkatkan pelepasan cadangan minyak strategis ke pasaran guna meredam lonjakan harga minyak.

"Mereka (Amerika Serikat -red) mencoba melepas lebih banyak cadangan minyak strategis untuk memanipulasi harga pasar. Kami menilai manuver yang dilakukan AS akan berdampak kurang baik," pungkas Peskov.

Keputusan OPEC memangkas produksi bulan ini kian memperburuk hubungan antara pemerintahan Biden dengan Arab Saudi yang notabene adalah pemimpin OPEC. Hubungan AS dan Saudi memang pasang surut dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena perbedaan kebijakan produksi di tengah lonjakan harga minyak sejak awal tahun.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE