Menu

Pemulihan Ekonomi Eropa Lamban, Euro Terancam Ambruk Ke 1.20

A Muttaqiena

Bukannya fokus distribusi vaksin dan memulihkan ekonomi Eropa, beberapa negara masih terkekang lockdown. Italia bahkan mengalami krisis politik.

Seputarforex - Euro tertekan sejak pekan lalu hingga terpuruk pada kisaran 1.2140 terhadap dolar AS dalam perdagangan awal sesi Eropa hari ini (15/Januari). Lambannya prospek pemulihan ekonomi Eropa pasca-pandemi telah memantik spekulasi tentang probabilitas kejatuhan EUR/USD ke kisaran 1.20 lagi. Apalagi Italia, negara terbesar ketiga dalam Uni Eropa, menghadapi krisis politik lagi.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Pasangan mata uang EUR/USD telah menghadapi aksi jual gencar ketika kenaikan yield obligasi US Treasury mendorong kebangkitan dolar AS sejak pekan lalu hingga paruh pertama pekan ini. Laju penurunannya mulai melambat dalam beberapa hari ini lantaran terkoreksinya yield obligasi dan pidato sejumlah pejabat The Fed.

"Yield UST telah mundur kembali menuju 1.10%. Kemunduran yield AS telah memangkas sejumlah momentum kenaikan dari reli dolar AS menyusul aksi jual berat pada akhir tahun lalu. Penurunan yield AS digerakkan oleh komentar dovish dari para pejabat Fed yang mengesampingkan wacana tapering QE," ungkap Lee Hardman, analis mata uang dari MUFG.

Posisi suku bunga The Fed nyaris nol dan stimulus masif kemungkinan membuat dolar AS tetap cenderung bearish secara umum dalam tahun 2021. Meski demikian, kondisi domestik Eropa tidak mendukung kembalinya reli EUR/USD ke rekor tertinggi dalam jangka pendek. Negara-negara anggota Uni Eropa terhitung lamban dalam mendistribusikan vaksin, sementara lockdown di sejumlah kawasan justru diperpanjang. Italia bahkan menghadapi krisis politik lagi lantaran sengketa tentang rencana penggunaan dana pemulihan Uni Eropa.

Sebagaimana diketahui, Uni Eropa sepakat meluncurkan bantuan senilai total EUR750 miliar untuk mendukung 27 negara anggotanya dalam memulihkan perekonomian pasca-pandemi. Italia mendapatkan jatah sekitar EUR288 miliar dalam bentuk hibah dan pinjaman berbunga lunak. Namun, pemerintahan koalisi Italia gagal mencapai kesepakatan tentang bagaimana "rezeki nomplok" ini akan disalurkan ke perekonomian.

Perpecahan dalam pemerintahan koalisi membawa konsekuensi panjang. Italia kini menghadapi dua pilihan, yakni antara menyusun pemerintahan koalisi baru atau mengadakan pemilu sela. Skenario pemilu sela menimbulkan kekhawatiran baru, karena membuka kemungkinan bagi partai-partai anti-Uni Eropa untuk mengambil alih pemerintahan.

"Kisruh politik Italia dan perasaan bahwa Eropa ketinggalan dari negara-negara ekonomi utama lainnya dalam penyebaran vaksin dapat, dalam jangka pendek, mempertahankan tekanan untuk EUR/USD menembus ke bawah 1.2120 dan turun kembali ke 1.20," kata Kit Juckes dari Societe Generale, "Ini akan mendukung kerumunan dolar yang bullish, tetapi saya akan lebih tertarik pada posisi short euro terhadap mata uang lainnya. EUR/AUD jelas telah tembus ke bawah, EUR/GBP masih lebih tinggi dari yang saya kira, betapapun mediokernya kesepakatan perdagangan (Inggris-Uni Eropa) dulu."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE