Menu

Pengadilan Nyatakan PM Johnson Bersalah, GBP/USD Menguat Sejenak

A Muttaqiena

GBP/USD menguat tipis, setelah Mahkamah Agung menyatakan langkah PM Boris Johnson mensuspensi parlemen Inggris sebagai tindakan yang melanggar hukum.

Poundsterling tampak bergejolak sejenak pada pertengahan sesi Eropa hari ini (24/September), setelah Mahkamah Agung menyatakan bahwa langkah pemerintah Ingris mensuspensi parlemen merupakan penyalahgunaan kekuasaan. Temuan MA mengisyaratkan bahwa parlemen Inggris bisa memulai sidang kembali dalam tempo lebih cepat, karena suspensi hingga tanggal 14 Oktober dianggap "nol dan tak berdampak".

Saat berita ditulis, pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan sekitar level 1.2465, setelah sempat melonjak sekitar 0.4 persen hingga 1.2490. EUR/GBP tergelincir sekitar 0.2 persen ke kisaran 0.8820, sementara GBP/JPY melonjak hingga sekitar 0.5 persen ke kisaran 134.30.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Pimpinan Mahkamah Agung, Brenda Hale, Baroness Hale of Richmond, menyatakan, "Efek (suspensi parlemen) terhadap fundamental demokrasi kita sangat ekstrim. Keputusan (PM Boris Johnson) untuk menyarankan kepada Yang Mulia (Ratu Elizabeth II) untuk mensuspensi parlemen itu melanggar hukum, karena berdampak pada menghalangi kemampuan parlemen untuk melaksanakan fungsi konstitusionalnya tanpa justifikasi yang layak."

Pasca penyampaian putusan MA tersebut, Poundsterling langsung menguat terhadap beragam mata uang mayor. Namun, posisinya kembali surut hampir setengah, karena negosiasi brexit belum menunjukkan kemajuan signifikan.

Boris Schlossberg dari BK Asset Management mengatakan, "Dari beberapa segi, keputusan ini bisa jadi sudah diantisipasi oleh pasar, karena Pound secara umum dipegang pada posisi bid menjelang penyampaiannya, sehingga (situasi) menjadi peristiwa 'sell the news' klasik. Selain itu, meskipun parlemen dipulihkan kembali, negosiasi brexit menunjukkan sedikit kemajuan yang kemungkinan akan membatasi sisi atas sterling untuk saat ini."

Terlepas dari perkembangan negosiasi brexit, keputusan MA menandai kekalahan tragis lagi untuk PM Boris Johnson, setelah parlemen meresmikan legislasi anti-"No-Deal Brexit" hanya dalam hitungan hari sebelum disuspensi. Dengan kata lain, keputusan MA ikut mengurangi peluang "No-Deal Brexit", sehingga berpotensi mengonsolidasikan posisi Poundsterling.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE