Menu

Penguatan Dolar Lagi-Lagi Diprediksi Akan Segera Berakhir

N Sabila

Meskipun Dolar AS sedang menguat, hasil polling Reuters yang telah dilaksanakan pada tanggal 7-9 Mei menyebutkan bahwa kejayaan Dolar akan memudar dan digantikan Euro.

Seputarforex.com - Meskipun Dolar AS sedang menguat sekarang, hasil polling Reuters yang telah dilaksanakan pada tanggal 7-9 Mei lalu menyebutkan jika kejayaan Dolar dalam sebulan terakhir ini akan memudar. Penguatan ekonomi AS serta kenaikan suku bunga The Fed tak akan lama menopang mata uang AS tersebut, kemungkinan sampai dengan tiga bulan ke depan.

 

 



Survei terbaru yang dilakukan terhadap 60 ahli forex di Reuters mempekirakan, Dolar AS akan melemah tahun ini. Sementara itu, Euro akan melonjak sampai dengan 7 persen dari posisinya saat ini.

"Dengan menganalisis tiga penggerak kunci bagi Dolar AS dan sifat temporernya, kami tidak melihat adanya alasan bagi Dolar AS untuk menambah kenaikan," kata Viraj Patel, ahli forex dari ING. "Kami memang meningkatkan prediksi terhadap kenaikan Dolar AS hingga musim panas ini, tetapi kami masih yakin bahwa akhir tahun 2018 sampai dengan 2019, proses struktural akan menggulingkan Dolar AS dari kejayaannya."


Dolar Masih Ditopang Ekspektasi Fed Hike

Untuk saat ini, Dolar AS belum bergeming dari level tingginya. Hingga Kamis (10/Mei) sore, Indeks Dolar masih belum jauh dari level tinggi empat setengah bulan, yakni di posisi 93.02. Sejak bulan April hingga saat ini, total kenaikan Indeks Dolar mencapai 4.7 persen.

Ayako Sera, ekonom dari Sumitomo Mitsui mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed (Fed Hike) menjadi faktor yang mendorong kenaikan Dolar. Ia memantau, sentimen investor saat ini bahkan lebih kuat dibandingkan dengan sentimen pada bulan Februari. Mungkin karena pada waktu itu, ada kekhawatiran kenaikan suku bunga akan memukul jatuh harga saham.

"Untuk saat ini, inflasi mengalami kenaikan dan tidak ada faktor berarti yang dapat meningkatkan aksi penghindaran risiko. Bahkan, keluarnya AS dari perjanjian nuklir Iran ternyata hanya memberikan dampak minim (pada kekuatan Dolar AS). Dalam kondisi semacam ini, perbedaan suku bunga akhirnya akan bertindak sebagai penggerak utama bagi Dolar AS," tutur Sera.

Saat berita ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan di angka 109.900, masih dekat dengan level tinggi 110.05 yang tersentuh pada tanggal 2 Mei. EUR/USD jatuh ke level rendah empat setengah bulan di angka 1.1823. Pasangan mata uang tersebut sudah turun dalam enam sesi perdagangan berturut-turut. Sementara itu, GBP/USD masih beredar di level rendah, dengan diperdagangkan pada posisi 1.3539 saat berita ini ditulis. Pasangan mata uang tersebut kini tengah menanti hasil kebijakan moneter BoE malam nanti.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE