Menu

Penjualan Retail Jepang Desember Suram, Nantikan Hasil Rapat BoJ Esok

N Sabila

Penjualan retail Jepang anjlok di luar perkiraan pada bulan Desember, setelah bulan November juga mengalami penurunan drastis. Kondisi ini dianggap sebagai sinyal bagi para pembuat kebijakan di Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk mempertimbangkan penambahan stimulus.

Penjualan retail Jepang anjlok di luar perkiraan pada bulan Desember, setelah bulan November juga mengalami penurunan drastis. Kondisi ini dianggap sebagai sinyal bagi para pembuat kebijakan di Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk mempertimbangkan kemungkinan penambahan stimulus.

Penjualan retail Jepang jeblok 1.1 persen YoY pada bulan Desember, laju penurunan yang sama dengan sebula sebelumnya, demikian yang dicatat oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang. Sementara itu, para analis memprediksikan bahwa penjualan retail Desember akan naik 0.1 persen, dengan hasil ini, maka perkiraan tersebut terpatahkan.

Dalam basis bulanan (MoM) penjualan retail Jepang menurun 0.2 persen di bulan Desember, lebih buruk dibandingkan dengan kenaikan 1.0 persen yang diperkirakan oleh pasar. Padahal di bulan November, ratail Jepang sudah mencetak penurunan sebanyak 2.5 persen.

USD/JPY anteng di level 118.67 sejak laporan tersebut dirilis hingga berita ini ditulis, pasca pengumuman FOMC dini hari tadi dan mejelang kebijakan BoJ besok.

 

Perubahan Jadwal Rapat BoJ

Lesunya laju belanja retail masyarakat Jepang pada bulan Desember akan menambah pekerjaan rumah tentang perekonomian Jepang bagi para pembuat kebijakan. Sebisa mungkin, mereka harus kembali menghindarkan negaranya dari kemungkinan resesi lagi.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang bekerjasama dengan Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, berkeinginan untuk mendorong belanja masyarakat demi mengerek inflasi ke level 2 persen. Hari ini dan besok, BoJ dijadwalkan untuk menggelar rapat kebijakan moneternya.

Ada perubahan yang cukup signifikan dalam jadwal rapat kebijakan bank sentral Jepang tersebut di tahun 2016 ini. Jika sebelumnya BoJ mengadakan rapat setiap tiga minggu sekali, tahun ini, rapat hanya akan digelar 8 kali. Untuk rapat perdana tahun ini dimulai hari Kamis (28/01) ini hingga besok. Satu hal yang tidak diubah adalah pengumuman kebijakan pasca rapat, yang memang dinantikan oleh pasar khususnya apabila ada perubahan kebijakan.

Terkait prediksi hasil rapat BoJ tersebut, Bloomberg menuliskan bahwa 34 analis mereka memperkirakan tidak ada tambahan stimulus dari BoJ bulan ini. Kemungkinan, apabila inflasi masih berkutat di bawah 2 persen, tindakan baru akan diambil oleh BoJ pada bulan Maret atau April.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE