Menu

Penjualan Ritel AS Kembali Memukul Greenback

Kukuh Raharjo

Meski diawali dengan lonjakan yang cukup signifikan di akhir Triwulan 1 kemarin yang mencapai angka 0.9 persen, akhir Q1 ini penjualan ritel Amerika Serikat kembali mengalami penurunan menjadi 0.0 persen jauh dibawah proyeksi para ahli yang mengasumsikan level kali ini akan berada di kisaran 0.4 persen.

Meski diawali dengan lonjakan yang cukup signifikan di akhir triwulan 1 dengan angka 0.9 persen, akhir Q1 ini penjualan ritel Amerika Serikat kembali mengalami penurunan menjadi 0.0 persen, jauh dibawah proyeksi para ahli yang mengasumsikan level kali ini akan berada di kisaran 0.4 persen.



Walaupun ada peningkatan di akhir bulan ketiga tahun ini, namun perbandingan secara kwartalan masih menunjukkan kontraksi sekitar 1.3 persen jika dibandingkan dengan kwartal keempat tahun 2014. Tingkat penjualan ritel secara tahunan yang diambil dari data biro sensus AS masih menunjukkan penurunan dengan kuat.

Tren Konsumsi Dalam Negeri Masih Turun

Seperti diungkap dalam advisorperspectives.com, tren mulai bergerak turun di akhir 2011, namun masih bertengger di angka 8 persen lebih. Secara mendasar masyarakat Amerika masih belum meningkatkan belanja mereka untuk makanan dan minuman, pakaian, perlengkapan rumah tangga, pelengkapan elektronik apalagi untuk barang-barang hobi dan perlengkapan olahraga yang mana factor-faktor di atas adalah sebagian komponen yang menjadi dasar penghitungan data penjualan ritel. Dengan hasil kali ini, penjualan ritel sepertinya akan kembali terjun ke level minus dan seakan memberikan sinyal awal bagi para investor untuk tidak terbuai oleh kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

 

Tren Penguatan Mata Uang Utama Terhadap Dolar AS

Data penjualan ritel yang mengecewakan ini, ditambah dengan merosotnya data harga barang impor yang dirilis beberapa saat sebelumnya, mengindikasikan laju inflasi yang masih lambat dan tidak memberikan kondisi tepat bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga. Akibatnya, Dolar AS merosot kian dalam, khususnya terhadap Euro hingga melampaui ambang 1.13.


Hampir di semua pair mata uang utama, Greenback harus mengakui kelemahannya selama lebih dari sebulan belakangan ini. Pair AUD/USD bergerak menguat lebih dari 400 poin, USD/CAD melemah melebihi 600 poin, EUR/USD juga menguat setidaknya 650 poin malahan GBP/USD menguat lebih dari 1000 poin. Secara teknikal, masing-masing mata uang ini memang memiliki area support dan resistant yang kuat dalam 1-2 bulan belakangan ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE