Menu

Penjualan Ritel Inggris Melempem, Sterling Makin Depresi

A Muttaqiena

Sementara masih bergumul dengan tekanan hawkish The Fed, GBP/USD menghadapi rilis data penjualan ritel Inggris terbaru yang sangat mengecewakan.

Seputarforex - Pound sterling mencatat kemerosotan empat hari beruntun terhadap dolar AS hingga sempat menyentuh rekor terendah 1.3855 pada sesi Eropa hari Jumat ini (18/Juni). Sementara masih bergumul dengan tekanan hawkish The Fed, GBP/USD menghadapi rilis data penjualan ritel Inggris terbaru yang sangat mengecewakan.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Laporan penjualan ritel Inggris membukukan pertumbuhan -1.4 persen (Month-over-Month) pada bulan Mei 2021. Padahal, konsensus sebelumnya memperkirakan kenaikan 1.6 persen. Penjualan ritel inti bahkan tercatat -2.1 persen (Month-over-Month), menepis estimasi kenaikan 1.5 persen.

Dalam basis tahunan, penjualan ritel Inggris terkoreksi signifikan dari 42.4 persen menjadi 24.6 persen. Demikian pula penjualan ritel inti lengser dari 37.7 persen menjadi 21.7 persen (Year-on-Year). Semuanya meleset jauh dari ekspektasi pasar, sehingga menumbuhkan kesangsian terhadap ketangguhan minat belanja konsumen yang selama ini menjadi motor utama bagi pemulihan ekonomi dan inflasi Inggris .

"Penjualan ritel mengecewakan," kata Mathias Van der Jeugt, seorang analis dari KBC Markets, "Sterling berada di bawah tekanan jual minor."

Samuel Tombs, kepala ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, menilai ada sinyal bahwa konsumen Inggris mulai menampilkan kehati-hatian lagi. Ia memperkirakan pendapatan disposabel rumah tangga akan jatuh lebih lanjut pada kuartal keempat karena beragam faktor. Tapi, tak semua ekonom sependapat dengan Tombs.

James Smith dari ING, mengatakan bahwa para peritel Inggris akan terbantu oleh peningkatan keyakinan konsumen dalam beberapa bulan ke depan. Hanya saja, Smith menilai ada kemungkinan konsumen bakal mengalihkan pengeluaran ke industri jasa seiring dengan pembukaan kembali layanan hotel, restoran, pub, dll. Peralihan tersebut dapat mengurangi penjualan barang, tetapi belanja konsumen yang tinggi tetap berpotensi mendorong GBP kembali ke tingkat pra-pandemi pada akhir tahun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE