Menu

Penjualan Ritel Inggris Mengecewakan, Pound Tertekan

A Muttaqiena

GBP/USD terutama tertekan oleh sentimen risk-off global dan penguatan greenback, selain juga kemunculan sejumlah data ekonomi Inggris yang mengecewakan.

Seputarforex - Pound sterling terkapar pada kisaran 1.3620 terhadap dolar AS dalam perdagangan awal sesi Eropa hari Jumat ini (20/Agustus). GBP/USD jatuh terutama gegara sentimen risk-off global dan penguatan greenback, selain juga kemunculan sejumlah data ekonomi Inggris yang mengecewakan sejak awal pekan.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Laporan inflasi Inggris pada hari Rabu menunjukkan perlambatan laju kenaikan harga-harga dari 2.5 persen menjadi 2.0 persen (Year-on-Year) pada bulan Juli 2021. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang sebesar 2.3 persen.

Pasar tak bereaksi signifikan dalam menanggapi laporan tersebut. Sejumlah analis meyakini laju inflasi Inggris akan meningkat lagi dalam bulan-bulan mendatang. Tapi data penjualan ritel yang dirilis hari ini justru meningkatkan kesangsian pasar terhadap pemulihan ekonomi Inggris.

Penjualan ritel Inggris membukukan kinerja negatif 2.5 persen (Month-over-Month) dalam bulan Juli 2021. Pertumbuhan tahunan tercatat hanya 2.4 persen (Year-on-Year) pada Juli 2021; jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang sebesar 6.0 persen maupun pertumbuhan 9.2 persen pada Juni 2021.

"Dengan pemulihan Inggris tertinggal di belakang negara-negara mayor lain; kembalinya liburan, acara sosial seperti pernikahan dan pelonggaran pembatasan umum bulan lalu belum memacu pengeluaran konsumen seperti yang diharapkan banyak orang," kata Aled Patchett dari Lloyds Bank.

Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, menuding peningkatan jumlah kasus COVID-19 sebagai biang kerok dari pelemahan tren ini. Banyak rumah tangga menjauhi toko-toko, sedangkan sebagian lainnya terpaksa menjalani isolasi mandiri. Pengamatan Tombs selaras dengan temuan ONS bahwa penjualan online justru meningkat pada periode Juni (27.1 persen) dan Juli (27.9 persen).

Tombs memprediksi penjualan ritel Inggris kemungkinan akan tumbuh mendatar selama enam bulan ke depan. Pasalnya, kenaikan gaji karyawan Inggris bakal terimbangi oleh berakhirnya stimulus pemerintah dan meningkatnya inflasi pada kuartal IV/2021.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE