Menu

Penjualan Ritel Jepang Naik Meski Dibayangi Omicron

Pandawa

Kenaikan penjualan ritel Jepang sebagian besar dipicu oleh peningkatan belanja bahan bakar. Kemunculan varian Omicron memang belum berdampak, tetapi dikhawatirkan membayangi prospek permintaan ke depan.

Seputarforex - Pada hari Senin (27/Desember), kantor Kabinet Jepang merilis data penjualan ritel bulan November yang meningkat dari 0.9 persen menjadi 1.9 persen secara tahunan (Year-over-Year). Angka ini melampaui ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 1.7 persen.

Kenaikan penjualan ritel sebagian besar dibantu oleh penjualan bahan bakar yang melonjak 29.2 persen secara tahunan. Di sisi lain, penjualan mobil tercatat turun 14.1 persen karena kemacetan rantai pasokan yang berimbas pada kekurangan bahan baku semi-konduktor. Sementara itu, penjualan barang elektronik turun 10.6 persen karena berkurangnya permintaan pasar terhadap produk elektronik jelang akhir tahun.

Apiknya data penjualan ritel Jepang juga dipengaruhi oleh semakin menurunnya kasus COVID yanga meningkatkan antusiasme konsumen untuk keluar rumah dan berbelanja. Namun, analis melihat prospek pemulihan tetap diliputi oleh ketidakpastian menyusul kemunculan COVID varian Omicron.

"Dampak Omicron belum terlihat pada data Retail Sales bulan November dan sejauh ini konsumen belum terlalu peduli dengan varian terbaru COVID ini, terlihat dari masih tingginya arus lalu lintas pejalan kaki di pusat perdagangan Jepang," kata Masato Koike, ekonom senior di Dai-ichi Life Research Institute.

Pemerintah Jepang mengatakan bahwa pihaknya belum mempertimbangkan penyesuaian dalam menanggapi kemunculan varian Omicron. Pasalnya, sejauh ini belum ditemukan kasus Omicron yang berbahaya dan menimbulkan korban dalam jumlah besar.

"Apabila nanti kasus Omicron melonjak dan menimbulkan risiko, maka tidak tertutup kemungkinan sektor konsumsi Jepang akan tertekan oleh Omicron," ujar Koike. Ia menambahkan bahwa pelancong yang habis berpergian ke luar negeri selama musim liburan bisa saja menyebarkan Omicron.

Dalam upaya menggenjot ekonomi, pemerintah Jepang mengumumkan telah menyetujui anggaran sebesar 940 miliar Yen untuk tahun fiskal 2022. Kucuran stimulus ini termasuk pemberian bantuan tunai kepada keluarga dan sektor bisnis yang masih berjuang lepas dari dampak pandemi.

 

USD/JPY Bergerak Stabil

Rilis data penjualan ritel Jepang pagi ini tidak bedampak tinggi terhadap pergerakan Yen melawan Dolar AS. Pair USD/JPY hari ini berada pada kisaran 114.40 atau menguat 0.06 persen secara harian. Secara umum, Dolar AS masih cukup dominan seiring dengan semakin meredanya sentimen risk-off pelaku pasar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE