Menu

Penyebab Reli Poundsterling Menjelang Voting Rencana Brexit Hari Ini

A Muttaqiena

Sejumlah isu krusial terkait agenda voting rencana Brexit di Parlemen Inggris ini perlu diketahui pelaku pasar, untuk memahami arah poundsterling berikutnya.

Saat ulasan ditulis pada awal sesi Eropa hari Selasa (29/Januari), Poundsterling bergerak sideways di kisaran 1.3164 terhadap Dolar AS, setelah memuncak ke level tertinggi tahun ini di tengah antisipasi pasar menjelang digelarnya debat dan voting atas rancangan kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris. Debat dimulai sekitar pukul 12:00 GMT, sedangkan voting dimulai sekitar pukul 19:00 GMT. Sejumlah isu krusial terkait agenda ini perlu diketahui pelaku pasar, agar dapat lebih berhati-hati dalam menanggapi kabar-kabar yang akan muncul setelahnya.

Kenaikan Poundsterling belakangan ini terjadi dikarenakan keyakinan pasar bahwa kondisi "No-Deal Brexit" akan dihindari dengan salah satu diantara dua cara:

  1. Kesepakatan Brexit yang disusun oleh PM Theresa May disetujui oleh Parlemen.
  2. Parlemen mencegah terjadinya "No-Deal Brexit" pada tanggal 29 Maret dengan suatu cara.

Terkait dengan itu, anggota Parlemen dari partai Buruh, Yvette Cooper, bersama perwakilan partai Konservatif, Nick Boles, telah mengajukan amandemen baru yang akan memerintahkan PM May untuk mengajukan permohonan ke Brussels, agar tanggal keluarnya Inggris dari Uni Eropa (yang diindikasikan sejak dipicunya Article 50) diundur ke jauh setelah 29 Maret. Kemungkinan ini adalah sebagai alternatif apabila tak ada kesepakatan Brexit yang diratifikasi Parlemen hingga akhir Februari. Menurut mosi Cooper, perpanjangan deadline Brexit bisa mencapai enam bulan.

Optimisme pasar atas amandemen versi Cooper yang bertindak sebagai "asuransi" terhadap "No-Deal Brexit" itulah yang mendongkrak reli Poundsterling. Namun, amandemen belum disepakati oleh mayoritas anggota Parlemen Inggris dan termasuk salah satu mosi yang baru akan dibahas nanti malam. Selain itu, Uni Eropa telah mensinyalkan hanya akan memberi perpanjangan selama tiga bulan, karena Parlemen UE bakal menghadapi pemilu pada pertengahan tahun.

Adam Cole, pakar strategi mata uang di RBC Capital, mengungkapkan, "Arah GBP (selanjutnya) akan ditentukan oleh bagaimana amandemen-amandemen (terkait Brexit di Parlemen) memengaruhi kemungkinan 'Hard Brexit' atau penundaan (Brexit) atau referendum kedua."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE