Menu

Perang Dagang Kian Intensif, Harga Emas Lanjutkan Kenaikan

Nadia Sabila

Harga emas naik lagi hingga hampir 1 persen di sesi perdagangan Rabu siang ini. Perang dagang AS-China yang makin intensif, masih menjadi pendukung penguatan harga emas.

Seputarforex.com - Harga emas spot naik 0.2 persen ke $1,476.91 per ounce pada pukul 01:14 GMT hari ini (07/Agustus). Senin lalu, harga emas spot bahkan sempat melonjak sampai 2 persen ke level tertinggi enam tahun. Sementara itu, harga emas futures di Comex Division New York, melesat hingga 0.9 persen ke $1,496.65 pada pukul 04:50 GMT. Grafik XAU/USD berikut ini juga menunjukkan kenaikan harga emas hingga 1.01 persen ke 1,489.09.

"Perang dagang adalah katalis bagi perolehan emas terbaru. Meningkatnya retorika ketegangan di Washington dan Beijing, kian memicu kekhawatiran bahwa konflik akan memuncak, dan dalam jangka panjang, akan menjadi kendala bagi pertumbuhan global," kata Ilya Spivak, analis forex di DailyFx.

"Dalam jangka pendek, Close harian di atas resisten $1,492.31 per ounce akan membuka peluang kenaikan ke atas level $1,513.94 dan $1,540.70," tambah Spivak.

 

Pasar Pesimistis

Semenjak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tambahan tarif impor sebesar 10% terhadap barang China senilai $300 miliar per September depan, hubungan antara AS-China dan China pun semakin memburuk. Sebagai balasan, China memutuskan untuk mendevaluasi Yuan terhadap Dolar AS dan menghentikan pembelian produk agrikultur dari negeri pimpinan Trump.

Trump masih tak mau kalah. Pemerintahannya resmi melabeli China sebagai negara manipulator mata uang yang ingin memenangi persaingan perdagangan dengan cara tidak sehat. Bank sentral China sendiri berkelit dan mengatakan bahwa alasannya melemahkan Yuan bukanlah karena persaingan dengan AS.

Runyamnya kondisi AS-China membuat bank-bank besar dunia pesimistis. Goldman Sachs memperkirakan bahwa AS dan China tak akan mencapai kesepakatan, setidaknya sampai Pilpres AS pada bulan November 2020 mendatang. Sedangkan Morgan Stanley memperingatkan bahwa segala tindakan menaik-turunkan tarif dapat menjatuhkan ekonomi dunia ke resesi pada pertengahan tahun depan.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE