Menu

Perbandingan Inflasi Di Delapan Negara Mayor Saat Ini

A Muttaqiena

Perbandingan tingkat inflasi tahunan saat ini pada delapan negara utama menunjukkan bahwa laju inflasi Inggris merupakan yang tertinggi.

Seputarforex - Publikasi data inflasi dari beberapa negara asal mata uang mayor menjadi pusat perhatian pasar pekan ini. Mulai inflasi beberapa negara Eropa pada Senin, Kanada pada Selasa, Inggris dan Zona Euro pada Rabu, hingga inflasi New Zealand tadi pagi (20/April). Sementara itu, data inflasi AS sudah lebih dulu meramaikan pasar pekan lalu.

Para trader dan investor menyoroti inflasi sebagai data ekonomi penting yang menjadi salah satu referensi utama dalam pengambilan kebijakan suku bunga bank sentral. Ketika laju inflasi meningkat terlalu tinggi, bank sentral kemungkinan harus menaikkan bunga lagi. Sedangkan jika inflasi melemah, bank sentral kemungkinan membiarkan suku bunga tetap atau bahkan menurunkannya.

Dalam konteks ini, perilisan data inflasi suatu negara dapat memengaruhi nilai tukar mata uangnya. Pound sterling menguat secara moderat seusai publikasi data inflasi Inggris yang melampaui ekspektasi kemarin . Sementara itu, dolar New Zealand tumbang menyusul data inflasi dalam negerinya yang melemah secara signifikan.

Kurs GBP/USD saat ini stabil pada kisaran 1.2445, sedangkan NZD/USD sempat menyentuh level terendah satu bulannya pada sesi Asia. Memang banyak sekali faktor yang memengaruhi nilai tukar suatu negara, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa data inflasi memegang peran penting.

Perbandingan tingkat inflasi tahunan saat ini pada delapan negara utama menunjukkan bahwa laju inflasi Inggris merupakan yang tertinggi. Selanjutnya terdapat Zona Euro pada peringkat kedua, diikuti oleh Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat. Swiss, Jepang, dan Kanada memiliki laju inflasi terendah.

Menarik untuk diperhatikan bahwa laju inflasi tahunan pada semua negara itu berada di atas target inflasi bank sentral masing-masing. Bank sentral pada negara-negara maju umumnya menargetkan inflasi tahunan pada kisaran 2 persen. Tingkat inflasi saat ini yang lebih tinggi daripada target tersebut, mengharuskan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat tinggi --meskipun mereka kemungkinan tidak melaksanakan rate hike lagi dalam waktu dekat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE